REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bejing Automotive Industry Holding Co atau dikenal dengan nama BAIC, merupakan salah satu produsen mobil terbesar di China. Kini BAIC ikut mewarnai industri mobil listrik tanah air.
Perusahaan yang bermarkas di Shunyi District itu memiliki sejarah panjang. BAIC pertama kali berdiri pada 1958 di China, dengan memproduksi kendaraan perang, dan beroperasi di bawah nama Beijing Automotive Works (BAW). Namun, baru pada 2013, BAIC memulai operasi globalnya, hingga bermitra dengan sejumlah perusahaan otomotif ternama.
BAIC masuk ke Indonesia atas usaha dari, Jerry Hermawan Lo, salah seorang pengusaha otomotif. Jerry mengaku harus meyakinkan prinsipal sejak awal agar mau membawa unitnya ke Tanah Air.
Bukan perkara mudah ia membawa BAIC ke Indonesia, hingga harus berulang kali membuat proposal. Jerry berharap dengan kehadiran BAIC di industri mobil listrik Indonesia bisa membawa dampak baik di berbagai sektor.
"Kami nggak bisa langsung datangi pabriknya. Saya harus lobi berkali-kali, saya kirimkan company profile, kebetulan kita sudah berpengalaman di industri otomotif, jadi prosesnya panjang," kata Jerry seperti dalam siaran persnya.
Jerry mengaku sudah jatuh hati pada BAIC sejak kali pertama melihatnya saat sedang berada di China. "Saya waktu itu lihat BJ80 di jalan, saya suruh driver saya kejar itu mobil. Setelah lihat itu, saya langsung bilang cari perusahaannya, cari pabriknya. Kita datangi pabriknya," ungkap pria yang sangat menyukai mobil jenis jip tersebut.
Dalam acara rilis harga BAIC BJ40 dan X55 pada Rabu (17/7/2024) lalu di Hall 11 GIIAS 2024, Jerry, mengungkap alasan dirinya terkesima kepada mobil jip. "Mobil ini bisa dibuat kemana-mana, untuk harian bahkan untuk ke daerah ekstrem juga bisa," ujar Jerry.
Saat ini, BAIC Grup telah mengibarkan benderanya di Indonesia, di bawah naungan PT JHL International Otomotif milik Jerry, dan kini bersama PT Handal Indonesia Motor (HIM) telah menandatangi pembuatan pabrik perakitan, yang akan dimulai pada tahun 2025.