Selasa 09 Jul 2024 06:16 WIB

Waka SKK Migas Resmikan Tiga Proyek Pertamina di Balikpapan

Peresmian tiga proyek menjadi bukti semua pihak beruusaha menjaga produksi nasional.

Wakil Kepala SKK Migas Shinta Damayanti (pegang mikrofon) di kompleks PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM), Kota Balikpapan, Kalimantan Timur pada Senin (8/7/2024).
Foto: Republika.co.id/Erik PP
Wakil Kepala SKK Migas Shinta Damayanti (pegang mikrofon) di kompleks PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM), Kota Balikpapan, Kalimantan Timur pada Senin (8/7/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyampaikan, tiga proyek Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM), yakni Bekapai Artificial Lift serta Peciko 8A dan 8B guna mendukung target produksi migas nasional. Wakil Kepala SKK Migas Shinta Damayanti mengatakan, peresmian tiga proyek tersebut merupakan sebuah pencapaian hebat.

Dia menegaskan, peresmian itu menjadi bukti nyata bahwa SKK Migas, kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) maupun usaha penunjang lainnya, termasuk PT Pertamina terus mencurahkan segala daya dan upaya dalam menjaga produksi nasional. Hal itu menunjukkan, industri hulu migas nasional di tengah tantangan yang berat pada 2024, masih terus bergerak dan tidak berhenti.

Baca Juga

Peresmian tiga proyek tersebut juga menjadi bukti nyata upaya industri hulu migas, baik SKK Migas, KKKS, serta usaha penunjang lainnya untuk mengeluarkan semua daya dalam menjaga atau bahkan produksi nasional. Ketersediaan pasokan energi di Kalimantan Timur pada khususnya dapat memberikan manfaat bagi pertumbuhan ekonomi nasional dan menjadi warisan bagi masyarakat.

"Proyek-proyek ini akan berkontribusi untuk menambah kapasitas produksi gas sebesar 36 MMSCFD, minyak dan kondesat sebesar 16 ribu BOPD (barel minyak per hari). Adapun puncak produksi yang diharapkan dari ketiga proyek tersebut untuk gas sebesar 11,9 MMSCFD serta minyak dan kondensat sebesar 2025 BOPD," ujar Shinta di kompleks PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM), Kota Balikpapan, Kalimantan Timur pada Senin (8/7/2024).

PHM didukung SKK Migas dan PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) sebagai induk perusahaan, meresmikan proyek Bekapai Artificial Lift (Bekapai AL) dan proyek Peciko 8A & 8B. Bekapai Artificial Lift (Bekapai AL) adalah proyek pemasangan gas lift compressor di anjungan eksisting Bekapai BA dengan gas lift yang diinjeksikan ke sumur di anjungan eksisting Bekapai BG dan BL.

Penginjeksian gas lift ke sumur-sumur di anjungan eksisting Bekapai, sekaligus menandai tahap first gas in atau onstream pada 24 Mei 2024. Setelah melalui uji coba operasi selama 72 jam nonsetop, proyek Bekapai AL dinyatakan selesai dan siap beroperasi penuh pada 2 Juni 2024. Saat ini, gain produksi yang telah dihasilkan dari pemasangan gas artificial lift sekitar 2.500 BOPD.

Sementara itu, proyek Peciko 8A-SWPG Debottlenecking melalui pemasangan booster compressor package, liquid transfer pump, dan diesel engine eenerator adalah pilot project yang merupakan upaya PHM untuk memproduksi minyak dan gas pada mode LLP (low-low pressure) di anjungan eksisting SWPG. Saat ini, gain produksi yang didapat adalah 6 MMSCFD dan diharapkan akan meningkat hingga 8 MMSCFD.

Dengan selesainya tiga proyek tersebut, hingga Juli 2024, terdapat total delapan proyek yang telah onstream dari target 15 proyek yang akan onstream pada tahun ini. SKK Migas menyambut baik upaya KKKS untuk melakukan terobosan dan peningkatan efisiensi dalam pengembangan lapangan.

General Manager PHM Setyo Sapto Edi mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk terus menjalankan kegiatan operasi hulu migas yang selamat, efektif, unggul, dan ramah lingkungan. Sehingga wilayah kerja Mahakam dapat memproduksi migas secara berkelanjutan serta berkontribusi secara signifikan terhadap penambahan cadangan dan pencapaian target produksi migas nasional.

Setyo menjelaskan, proyek trsebut dapat diselesaikan dengan total manhours hingga 940 ribu jam kerja selamat dan tanpa terjadi insiden. Menurut dia, proyek Bekapai AL merupakan sebuah pekerjaan pemasangan gas lift compressor di anjungan eksisting Bekapai BA dengan gas-lift yang diinjeksikan ke sumur-sumur di anjungan eksisting Bekapai BG dan BL. 

Penginjeksian gas-lift ke sumur-sumur di anjungan tersebut sekaligus menandai tahap first gas-in atau onstream yang telah terlaksana pada 24 Mei 2024. "Setelah melalui uji coba operasi selama 72 jam nonstop, Proyek Bekapai AL dinyatakan selesai dan beroperasi penuh pada 2 Juni 2024. Pemasangan gas artificial lift itu memberikan perolehan (gain) produksi sekitar 2.500 BOPD," ucap Setyo.

Sedangkan proyek Peciko 8A-SWPG Debottlenecking melalui pemasangan booster compressor package, liquid transfer pump, dan diesel engine generator, merupakan pilot project PHM dalam memproduksi minyak dan gas pada mode low low pressure (LLP) di anjungan existing SWPG. Saat ini, menurut Setyo, gain produksi sebesar 6 MMSCFD dan diharapkan meningkat hingga 8 MMSCFD. 

Untuk proyek Peciko 8B, kata dia, berupa pemasangan booster compressor package, liquid transfer pump, dan diesel engine generator pada anjungan MWPA dan MWPB di lapangan lepas Pantai Peciko. Proyek Peciko 8B merupakan kelanjutan upaya PHM untuk menambah produksi gas dan kondensat dari Lapangan Peciko.

"Kami terus menjalankan operasi hulu migas yang efektif, unggul dan ramah lingkungan sehingga WK Mahakam dapat memproduksi migas secara berkelanjutan serta berkontribusi secara signifikan terhadap penambahan cadangan dan pencapaian target produksi migas nasional," jelas Setyo.

Direktur Utama PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) Sunaryanto menerangkan, PHI dan anak-anak perusahaan dan afiliasinya terus berinvestasi dalam kegiatan pengeboran eksplorasi dan pengembangan lapangan-lapangan migas untuk menemukan sumber daya baru. Dia menyebut, perusahaan menerapkan prinsip environmental, social, and governance (ESG) dalam setiap kegiatan operasi.

"Melalui ketiga proyek yang telah diresmikan, kami yakin dapat terus menjalankan operasi dan bisnis secara berkelanjutan sehingga dapat mendukung kebijakan transisi energi Pertamina serta pencapaian target produksi nasional sebesar 1 juta barel minyak dan 12 miliar standar kaki kubik gas pada tahun 2030," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement