REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputy Division Head of Business Strategy PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), Rian Erlangga mengatakan bahwa peluang masuknya kendaraan elektrik di segmen komersial masih agak terlalu sulit karena segmen penggunaan yang beragam.
“Tantangannya adalah segmennya bisa beragam,” kata Rian Erlangga pada saat kegiatan Isuzu Camping 2024 di Cigombong, Bogor, Jawa Barat, Selasa (21/5).
Oleh karena itu, pihaknya terus mempelajari keinginan mendasar dari para konsumennya dalam memutuskan untuk beralih ke kendaraan ramah lingkungan. Sehingga, pihaknya dapat benar-benar, membawa kendaraan yang memang dibutuhkan oleh setiap konsumen.
Mengacu pada pengalamannya, Rian menjabarkan bahwa para konsumen yang menggunakan kendaraan komersial dari Isuzu digunakan untuk keperluan yang sangat beragam. Sehingga, penting untuk PT IAMI untuk memutuskan dalam membawa kendaraan elektrik.
“Kalau berbicara Elf saja, ada segmen yang pakai dump ada yang pakai boks dan itu beda orang. Pertama kita harus tahu benar kendaraan listrik ini akan dipakai untuk apa, karena kadang kita tidak bisa monitor,” ucap dia.
“Jadi, tentu kita pingin tau nanti kendaraan yang fit yang bisa mengakomodir semua itu apa, selain masalah di area infrastruktur,” tambah dia.
Dia melanjutkan bahwa kendaraan yang cocok untuk menggunakan kendaraan elektrik di antaranya adalah kendaraan yang bakal dijadikan sebagai shuttle yang memang memiliki perjalanan yang jelas dengan kebutuhan yang jelas.
“So far sih kita masih untuk shuttle. Jadi shuttle itu jelas sehingga ketahuan bawanya apa, titik di sini, charging harus di sini. Itu yang menurut kami paling potensial,” tutur dia.
Oleh karena itu, pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 yang bakal berlangsung pada 18 sampai 28 Juli di Indonesia Convention Exhibition, BSD City, Tangerang, Banten Isuzu akan memperkenalkan kendaraan elektrik berbasis Elf.