REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sektor perbankan dinilai cenderung tangguh di tengah volatilitas pasar modal Indonesia dan ketidakpastian perekonomian di tingkat global.
Direktur PT Infovesta Utama Parto Kawito menjelaskan, pertumbuhan kredit sektor perbankan meningkat 8 persen year on year (yoy) selama setahun terakhir. Pertumbuhan deposito stabil di angka 6 persen (yoy), serta terjadi penurunan rasio kredit macet atau Non Performing Loan (NPL) dari 2,9 persen menjadi 2,5 persen.
"Indikator ini menegaskan peran penting sektor perbankan dalam mendorong perekonomian Indonesia dan dinamika pasar modal," ujar Parto, di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (24/4/2024).
Chief Economist PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Andry Asmoro menekankan peranan signifikan sektor perbankan. Di antaranya peningkatan laba bersih sektor perbankan yang sebesar 15 persen (yoy) telah memperkuat sektor ini dalam mendukung perekonomian nasional.
"Penurunan rasio kredit bermasalah dari 2,9 persen menjadi 2,5 persen juga menunjukkan peningkatan dalam kualitas aset, memperkuat fungsi sektor perbankan sebagai pilar utama ekonomi dan pasar modal di Indonesia," ujar Andry.