Selasa 21 Oct 2025 12:50 WIB

Riset: Program Makan Bergizi Gratis Ringankan Beban Keluarga Indonesia

Survei sebut MBG jadi pusat penggerak ekonomi lokal dan pembuka lapangan kerja.

Wali siswa mengecek kualitas hidangan Makanan Bergizi Gratis (MBG) di SDN Pejaten Barat 01 Pagi, Jakarta Selatan, Senin (29/9/2025). SDN Pejaten Barat 01 Pagi mengambil langkah antisipatif dengan melibatkan komite orang tua murid untuk mengawasi proses pendistribusian MBG dari dapur SPPG hingga mengecek kualitas makanan.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Wali siswa mengecek kualitas hidangan Makanan Bergizi Gratis (MBG) di SDN Pejaten Barat 01 Pagi, Jakarta Selatan, Senin (29/9/2025). SDN Pejaten Barat 01 Pagi mengambil langkah antisipatif dengan melibatkan komite orang tua murid untuk mengawasi proses pendistribusian MBG dari dapur SPPG hingga mengecek kualitas makanan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sebuah survei oleh SUAR.id, media berbasis jurnalisme solusi, menunjukkan mayoritas pelaku usaha dan pengamat ekonomi memahami arah besar program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai kebijakan sosial yang tepat sasaran.

Survei bertajuk Survei Semesta Dunia Usaha: Koreksi Pengelolaan Program MBG tersebut mengungkap bahwa MBG membawa manfaat nyata bagi masyarakat, terutama dalam meringankan beban keluarga dan membuka lapangan kerja baru di tingkat lokal.

Baca Juga

Dalam riset itu disebutkan, 37,1 persen responden menilai tujuan utama MBG adalah memperbaiki kondisi gizi anak-anak Indonesia, yang berarti mempersiapkan masa depan generasi muda agar lebih sehat dan produktif.

Sementara 25,7 persen responden berpendapat, pemberian makanan bergizi di sekolah juga meringankan beban keluarga dalam menyediakan asupan bernutrisi bagi anak-anak mereka.

Temuan ini menunjukkan bahwa dunia usaha dan kalangan profesional menilai program MBG tidak semata bantuan pangan, tetapi juga investasi sosial jangka panjang untuk membentuk generasi unggul.

Selain manfaat sosial, laporan SUAR.id menyoroti bahwa MBG memiliki dampak ekonomi yang luas. Para pakar yang diwawancarai menilai program ini dapat menjadi pusat penggerak berbagai inisiatif pemerintah lain di bidang pangan, UMKM, dan koperasi.

“Program MBG harus bisa menjadi hub bagi program pemerintah yang lain, mulai dari penyedia bahan makanan, terutama pangan lokal hingga penciptaan lapangan kerja, baik melalui pengembangan UMKM maupun koperasi. Dengan demikian, program MBG memiliki dampak berganda yang sangat besar,” demikian hasil riset tersebut.

Pandangan itu memperlihatkan bahwa program MBG berpotensi menjadi lokomotif ekonomi rakyat, terutama jika mampu menghubungkan petani, pelaku UMKM, dan koperasi pangan dalam satu ekosistem produksi yang terintegrasi.

Meski apresiasi terhadap arah kebijakan cukup tinggi, sebagian besar responden mengingatkan pentingnya perbaikan pada aspek pelaksanaan. Sekitar 60 persen responden menekankan perlunya peningkatan pengawasan dan evaluasi berkala.

“Program MBG harus diawasi dengan ketat, mencakup penyediaan bahan makanan, pengolahan makanan, hingga pendistribusian. Evaluasi kegiatan juga perlu dilakukan secara periodik dan menyeluruh untuk memperbaiki celah yang masih kurang,” tulis laporan tersebut.

photo
Cuan dari Dapur MBG - (Republika)

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement