REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan, Derivatif dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi mengatakan, pasar modal mencatatkan kinerja yang positif sepanjang berjalannya tahun 2025. Tercatat terjadi pertumbuhan lebih dari 14 persen dari awal tahun hingga pertengahan Oktober 2025.
“Kita patut bersyukur bahwa di tengah ketidakpastian ekonomi global, perubahan geopolitik, dan juga dinamika pasar keuangan internasional, pasar modal Indonesia tetap menunjukkan ketangguhan, kemampuan adaptasi, dan juga optimisme yang tinggi untuk terus tumbuh. Hingga 16 Oktober kemarin, IHSG tercatat 8.124 atau tumbuh sebesar 14,76 secara year to date (ytd),” kata Inarno saat menyampaikan sambutan dalam acara Opening Ceremony Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2025 di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (17/10/2025).
Adapun, nilai kapitalisasi pasar saham telah mencapai hingga Rp 15.227 triliun, atau setara dengan 68,78 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Angka tersebut, kata Inarno, telah mendekati target roadmap pasar modal Indonesia 2023—2027.
“Targetnya 70 persen, dan saat ini sudah mendekati, mudah-mudahan pada saatnya akan mencapai target,” tuturnya.
Inarno melanjutkan, adapun penghimpunan dana di pasar modal, disebut juga tetap terjaga dengan baik. Hingga 16 Oktober 2025, OJK telah menerbitkan sebanyak 161 pernyataan efektif atas emisi efek, dengan total nilai penghimpunan dana sebesar Rp 189,6 triliun.
Sementara itu, alternatif pendanaan lain melalui security crowdfunding telah berhasil menghimpun dana bagi usaha skala kecil dan menengah sekitar Rp 1,72 triliun, yang berasal dari 912 penerbit atau efek yang diterbitkan.