REPUBLIKA.CO.ID ,JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mewaspadai kenaikan harga sejumlah komoditas sehingga memicu tingginya inflasi pada momen perayaan Idul Fitri 2024.
"Perlu waspada terhadap kenaikan harga beberapa komoditas, seperti tarif angkutan udara, daging ayam ras, telur ayam ras, daging sapi hingga angkutan antarkota," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS Provinsi DKI Jakarta Dwi Paramita Dewi dalam siaran yang ditayangkan melalui akun media sosial BPS DKI Jakarta, Selasa (2/4/2024).
Dwi menjelaskan, tingginya frekuensi dan permintaan komoditas tersebut memiliki andil yang besar terhadap inflasi periode Idul Fitri.
BPS DKI Jakarta mencatat inflasi pada Ramadhan tahun ini relatif lebih tinggi dalam beberapa tahun terakhir, yakni sebesar 0,37 persen pada Maret 2024. Sementara itu, inflasi pada Ramadhan 2020 sebesar 0,29 persen, kemudian 0,08 persen pada 2021, dan 0,7 persen pada 2022 lalu 0,36 persen pada 2023.
Pada April 2023 yang bertepatan dengan momen perayaan Idul Fitri, sejumlah komoditas yang memiliki andil menjadi penyumbang inflasi, yakni tiket pesawat, daging ayam ras, emas perhiasan, telur ayam dan angkutan antarkota.
BPS DKI Jakarta juga mencatat komoditas beras pada Maret 2024 masih mengalami inflasi, meskipun lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya.
"Secara bulanan, tingkat inflasi beras sebesar 3,2 persen atau lebih rendah dibandingkan Februari 2024 dan memberi andil sebesar 0,07 persen terhadap inflasi," kata Dwi.
Pada Februari 2024, inflasi beras mencapai 6,64 persen yang merupakan inflasi tertinggi dalam tiga tahun terakhir pada komoditas tersebut.