REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Permodalan Nasional Madani (PNM) akan memperluas jangkauan program Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) menuju Pulau Miangas, Sulawesi Utara pada kuartal II 2024.
“Rencana kami untuk tiga bulan ke depan, ya, kami akan masuk ke Miangas. Jadi dari Miangas sampai Rote (Nusa Tenggara Timur) tercapai,” ujar Direktur Utama PNM Arief Mulyadi setelah menghadiri kegiatan Buka Puasa Bersama Media dengan tema, “LIVE ON RAMADAN” di Jakarta, Kamis (21/3/2024).
Selain Miangas, Arief juga mengungkapkan bahwa pihaknya juga berencana untuk memperluas jangkauan program Mekaar ke Papua, lebih tepatnya pada perbatasan antara Indonesia dan Papua Nugini.
“Kami coba memperluas di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar),” kata dia.
Perluasan tersebut, ucap Arief, selaras dengan pesan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta untuk mengembangkan daerah-daerah terpencil. Hal inilah, menurut Arief, yang merupakan tujuan pemerintah mendirikan holding ultramikro.
“Untuk menjadi perluasan akses dan kesempatan bagi masyarakat,” ucap Arief.
Arief mengatakan, program Mekaar sudah memiliki ekosistem yang kuat. Program ini, ucap dia melanjutkan, hadir di 6.165 kecamatan yang tersebar di 435 kabupaten/kota, serta memiliki 15,2 juta nasabah aktif.
“Tentu dengan (kondisi) geografi dan demografi yang berbeda-beda. Ada ekosistem anak mudanya, dan pasti ada ekosistem kaum laki-laki yang mendampingi para ibu ini,” kata Arief.
Kementerian BUMN melalui PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM bergerak dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. PNM memberikan kesempatan kepada masyarakat pra dan rentan sejahtera untuk lebih produktif dengan membuka usaha.
Upaya yang dilakukan oleh PNM berupa pembiayaan, pendampingan, dan binaan melalui program Mekaar. Berdasarkan data PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) atau BRI, terdapat 45 pelaku usaha mikro pada 2019. Saat ini, terdapat 37 juta nasabah yang telah mendapat akses pendanaan dari bank.
Nasabah tersebut berasal dari Holding Ultra Mikro (UMi) yang terdiri dari BRI, PNM, dan Pegadaian. Pada akhir Desember 2023, telah diberikan kredit kepada usaha ultramikro sebesar Rp 611,6 triliun.