Ahad 17 Mar 2024 23:40 WIB

LPDB-KUMKM Dukung Pengembangan Koperasi Produsen Minyak Makan Merah

Dana bergulir diharap dapat tingkatkan produksi dan kualitas minyak makan merah.

Pabrik Minyak Makan Merah Pagar Merbau, di Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara (Sumut)
Foto: dok Kemenkop UKM
Pabrik Minyak Makan Merah Pagar Merbau, di Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara (Sumut)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) mendukung pengembangan koperasi yang memproduksi minyak makan merah. Dana bergulir yang bisa dimanfaatkan sebagai modal kerja untuk memperkuat operasional.

Sebagai Satuan Kerja di Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo, dalam keterangan di Jakarta, menyatakan, pihaknya berkomitmen untuk mendorong pengembangan koperasi dalam industri minyak makan merah guna meningkatkan daya saing usaha.

Baca Juga

"Melalui penyaluran dana bergulir, kami berharap dapat memberikan dorongan yang signifikan bagi koperasi-koperasi tersebut untuk meningkatkan produksi dan kualitas produk minyak makan merah," kata Supomo.

Ia mengatakan minyak, makan merah merupakan salah satu produk strategis dalam industri makanan. Sehingga produk yang sehat ini memiliki potensi besar dalam meningkatkan perekonomian negara.

Oleh karena itu melalui penyaluran dana bergulir, ia berharap koperasi yang memproduksi minyak makan merah dapat lebih maju, berdaya saing, serta memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat, dan perekonomian di tanah air. "Dukungan ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, menciptakan lapangan kerja, serta meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat," ujar Supomo.

Sebelumnya pada Kamis (14/3/2024), Presiden RI Joko Widodo bersama dengan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki meresmikan pabrik minyak makan merah Pagar Merbau, di Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara yang dikelola koperasi sebagai bentuk inisiatif Kemenkop UKM melalui kemitraan antara Koperasi Pujakesuma dengan PT PTPN II.

Dalam acara peresmian oleh Presiden Jokowi tersebut, Menteri Teten menyampaikan ke depan setiap 1.000 hektare perkebunan sawit yang dikelola oleh koperasi harus dilengkapi dengan pabrik minyak makan merah sebagai infrastruktur pelengkapnya.

 Sesuai Arahan Bapak Presiden, hilirisasi kelapa sawit menjadi minyak makan merah oleh koperasi bertujuan untuk memastikan agar petani semakin sejahtera, memastikan keberlanjutan pasokan minyak goreng sehat dengan harga terjangkau untuk masyarakat," kata Teten.

Presiden Jokowi juga mengaku senang karena kehadiran minyak makan merah ini memiliki tiga keuntungan, antara lain yakni harga yang lebih murah dari minyak goreng di pasaran, memiliki kandungan vitamin yang tak hilang meski dipakai untuk menggoreng apapun, serta mendorong kebijakan hilirisasi.

"Ini bagus sekali. Apalagi didukung kapasitasnya 10 ton CPO bisa menghasilkan minyak makan merah kurang lebih 7 ton per hari. Ini jumlah yang banyak. Artinya harus banyak yang beli kita harapkan memberikan nilai tambah lebih baik," kata Jokowi.

 

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement