REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam penyaluran cadangan pangan pemerintah (CPP) bantuan pangan penanganan stunting tahap I sepanjang 2024, ID Food kembali melibatkan sejumlah mitra.
Salah satunya adalah PT BGR Logistik Indonesia (BLI) sebagai transporter termasuk berkolaborasi dengan PT Pos Indonesia (Persero).
Menurut Direktur Utama ID Food Frans Marganda Tambunan, yang membedakan pada tahun ini adalah keterlibatan BLI sebagai transporter untuk wilayah Jawa Barat. BLI secara resmi menjadi mitra pemerintah untuk mengirimkan bantuan pangan penanganan stunting ke masyarakat.
"Dengan mengoptimalkan Refeer Truck yang menjadi armada andalan dari BLI, diharapkan produk telur dan daging ayam yang didistribusikan akan semakin terjaga kualitas dan mutunya," ucap Frans.
Frans menegaskan, bantuan pangan dapat terdistribusi secara merata dan tepat waktu, dengan kualitas daging dan telur yang terjaga sampai ke tangan penerima.
Untuk memastikan hal tersebut, lanjut Frans, BLI mengerahkan 50 armada truk dengan kemampuan pendistribusian 30 ton per hari yang siap mendukung kegiatan tersebut. Selain itu, ID Food juga didukung mitra transporter lainnya.
Frans menambahkan, program bantuan pangan penanganan stunting ini digelar dalam rangka membantu menyukseskan program pemerintah menurunkan prevalensi stunting. Hal itu tercantum dalam Perpres 72/2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
Data Keluarga Risiko Stunting (KRS) diperoleh dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) by name dan by address, sehingga penyaluran dapat tepat sasaran. Setiap keluarga rentan stunting akan menerima satu paket berisi 10 butir telur dan 0,9-1 kg daging ayam beku (frozen) sebanyak tiga kali.