REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) melaporkan aliran modal asing keluar bersih di pasar keuangan domestik mencapai Rp 13,61 triliun selama periode 4–7 Maret 2024.
Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, nilai tersebut berasal dari aliran modal asing keluar bersih di pasar Surat Berharga Negara (SBN), pasar saham, dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) masing-masing sebesar Rp 10,42 triliun, Rp 0,57 triliun, dan Rp 2,62 triliun.
Dengan perkembangan tersebut, Erwin mengatakan sejak 1 Januari 2024 sampai dengan 7 Maret 2024, total modal asing masuk bersih di pasar saham mencapai Rp17,88 triliun dan di SRBI Rp25,35 triliun, sementara modal asing keluar bersih di pasar SBN mencapai Rp12,51 triliun.
Selain itu, premi risiko investasi atau premi credit default swaps (CDS) Indonesia 5 tahun per 7 Maret 2024 sebesar 69,12 basis poin (bps), naik dibandingkan per 1 Maret 2024 yang sebesar 67,80 bps.
Rupiah di awal perdagangan Jumat (8/3) dibuka pada level Rp 15.630 per dolar AS, menguat daripada penutupan perdagangan Kamis (7/3) yang sebesar Rp 15.650 per dolar AS. Sedangkan indeks dolar AS melemah ke level 102,82 di akhir perdagangan Kamis (7/3).
Sementara imbal hasil atau yield SBN Indonesia tenor 10 tahun turun ke 6,61 persen, dan imbal hasil surat utang AS alias US Treasury Note tenor 10 tahun juga turun ke level 4,083 persen.
Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.