REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan penghimpunan dana di pasar modal masih tinggi. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi mengatakan penghimpunan tersebut sebesar Rp 255,39 triliun.
"Hal ini dengan emiten baru tercatat sebanyak 83 emiten hingga 29 Desember 2023," kata Inarno dalam konferensi pers RDK Bulanan OJK Desember 2023, Selasa (9/1/2024).
Dia menuturkan, penghimpunan dana per Desember 2023 telah melampaui capaian target pada 2023. Sementara itu, pipeline penawaran umum masih terdapat 85 dengan perkiraan nilai indikatif sebesar Rp 28,68 triliun. "Ini di antaranya merupakan rencana IPO oleh emiten baru sebanyak 60 perusahaan," ucap Inarno.
Selain itu juga terdapat delapan rencana penawaran umum efek bersifat utang dan atau sukuk (EBUS) senilai Rp 9,26 triliun. Inarno menambahkan, ada enam rencana penerbitan PUB EBUS tahap satu, dua, dan seterusnya senilai Rp 4,01 triliun.
Sedangkan untuk penggalangan dana pada Securities Crowdfunding (SCF) yang merupakan alternatif pendanaan bagi UKM, hingga 29 Desember 2023 terdapat 16 penyelenggara yang telah mendapatkan izin OJK. Inarno memerinci, total tersebut dengan 494 penerbit, 168.068 pemodal, dan total dana yang dihimpun sebesar Rp 1,04 triliun.