Rabu 03 Jan 2024 17:21 WIB

IHSG Ditutup Melemah Seiring Pasar Wait and See Risalah The Fed

Pasar menilai risalah akan memberikan gambaran akan kebijakan moneter The Fed.

Pekerja berada didekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) usai pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2024 di Jakarta, Selasa (2/1/2024).
Foto: Republika/Prayogi
Pekerja berada didekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) usai pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2024 di Jakarta, Selasa (2/1/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (3/1/2024) sore ditutup melemah seiring pelaku pasar masih wait and see risalah The Federal Open Market Committee (FOMC) The Fed pada Rabu (3/1/2024) waktu Amerika Serikat (AS).

IHSG ditutup melemah 44,50 poin atau 0,61 persen ke posisi 7.279,09. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 6,05 poin atau 0,62 persen ke posisi 973,37.

Baca Juga

"Pasar menilai risalah itu tentunya akan memberikan gambaran akan kebijakan moneter The Fed sehubungan dengan suku bunga acuannya," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas.

Di sisi lain, pasar juga mencermati kenaikan imbal hasil (yield) US Treasury 10 tahun berada di atas 4,0 persen, yang membuat kekhawatiran pasar menjelang risalah The Fed. Dengan begitu, membuat pasar berspekulasi The Fed mungkin enggan untuk menghentikan upaya melawan inflasi terlalu cepat.

Sementara itu, Bank Dunia memberikan peringatan kepada negara berkembang terkait utang negara. Berdasarkan Laporan Utang Internasional 2023, Bank Dunia memberikan peringatan akan bahaya yang dihadapi negara-negara berpendapatan rendah dan menengah, khususnya negara-negara termiskin terkait utang yang semakin melonjak.

Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG bergerak ke zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tiga sektor meningkat yaitu dipimpin sektor teknologi sebesar 0,35 persen, diikuti sektor barang konsumen primer dan sektor infrastruktur yang naik masing- masing sebesar 0,19 persen dan 0,09 persen.

Sedangkan sembilan sektor turun yaitu sektor kesehatan turun paling dalam minus 1,01 persen, diikuti sektor barang konsumen non primer dan sektor energi yang masing-masing turun sebesar 0,72 persen dan 0,36 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu NZIA, KJEN, KOBX, PSDN, dan WAPO. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni VTNY, MPXL, CASA, DOOH dan BULL.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.255.792 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 17,82 miliar lembar saham senilai Rp6,81 triliun. Sebanyak 262 saham naik, 259 saham menurun, dan 249 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Hang Seng melemah 142,14 poin atau 0,85 persen ke 16.646,41, indeks Shanghai menguat 4,97 poin atau 0,17 persen ke 2.967,25, dan indeks Strait Times melemah 30,51 poin atau 0,94 persen ke 3.199,44.

Sementara itu, indeks Nikkei (Jepang) libur memperingati hari libur nasional negara tersebut.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement