Senin 18 Dec 2023 19:13 WIB

Grand Batang City Segera Miliki Jaringan Air Bersih dan Air Limbah

Pipa sepanjang 6,7 km akan menunjang kebutuhan air bersih untuk mitra di KITB.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Erik Purnama Putra
PT Nindya Karya dan PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) atau Grand Batang City meneken PKS pembangunan jaringan air bersih dan air limbah di KITB di Jakarta, Senin (18/12/2023).
Foto: Republika.co.id/Rahma Sulistya
PT Nindya Karya dan PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) atau Grand Batang City meneken PKS pembangunan jaringan air bersih dan air limbah di KITB di Jakarta, Senin (18/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Nindya Karya dan PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) atau Grand Batang City yang merupakan bagian dari Holding BUMN Danareksa, menandatangani perjanjian kerja sama (PKS) pembangunan jaringan air bersih dan air limbah di KITB.

PKS itu merupakan langkah penting dalam membangun infrastruktur dasar industri yang lebih baik, efisien, dan ramah lingkungan. PKS ditandatangani oleh Direktur Utama KITB Ngurah Wirawan dan General Manajer Divisi EPC Nindya Karya Arif Iswadi di Jakarta, Senin (18/12/2023).

 

PKS bertujuan untuk melengkapi infrastruktur dasar industri di KITB, sehingga dapat menarik lebih banyak investor untuk berinvestasi di kawasan tersebut. Kerja sama ini merupakan kolaborasi perusahaan antarekosistem bisnis Holding Danareksa.

"Waktu kerjanya selama satu tahun, tapi diharapkannya bisa lebih cepat. Pokoknya di bulan Maret sudah harus ada yang terpasang di beberapa zona dan Agustus juga terpasang di beberapa zona," ungkap Ngurah kepada awal media dalam acara tersebut.

Ngurah mengatakan, pembangunan jaringan air bersih dan air limbah di KITB  akan menjadikan kawasan tersebut sebagai kawasan industri terintegrasi dan berkelanjutan. Proyek pembangunan jaringan air bersih dan air limbah klaster 1 fase 2 di KITB, memiliki tenggang waktu 365 hari kalender dengan masa pemeliharaan 180 hari kalender.

Adapun lingkup pekerjaan proyek, lanjut dia, meliputi pekerjaan persiapan, pengadaan dan pemasangan pipa transmisi, pekerjaan perlintasan (jembatan pipa), pengadaan dan pemasangan pompa air, serta penyediaan fasilitas penunjang.

 

Pipa sepanjang 6,7 kilometer akan menunjang kebutuhan air bersih untuk mitra industri di KITB, sedangkan dalam pengelolaan air limbah terpasang pipa sepanjang 12,2 kilometer. Pipa tersebut akan dipasang menggunakan metode open cut di sepanjang jalur pipa dengan kedalaman dua sampai tiga meter dan metode welding butt fusion untuk penyambungan pipa HDPE.

"Kami berharap kerja sama ini dapat berjalan dengan lancar dan dapat segera terealisasi. Kami yakin, hal ini akan memberikan manfaat bagi kedua belah pihak dan dapat mendukung pengembangan industri di Indonesia," kata Ngurah.

KITB atau Grand Batang City merupakan kawasan industri terbesar di Indonesia dan berada tepat di tengah-tengah jalur Tol Trans Jawa yang menghubungkan seluruh sentra industri dan jalur logistik di Pulau Jawa.

KITB dibangun sebagai kawasan industri yang kompetitif di Asia, dan dapat menarik penanaman modal asing (foreign direct investor) ke Indonesia sebagai katalisator pertumbuhan ekonomi dan terciptanya lapangan kerja.

Grand Batang City dihubungkan oleh dua jalur utama yaitu Jalur Jalan Nasional Pantura dan Tol Trans Jawa yang membelah Kawasan Grand Batang City. Selain itu untuk semakin menarik minat investor, Grand Batang City segera membangun Pelabuhan Jetty dan stasiun kereta yang dapat melayani moda transportasi manusia dan barang.

 

Direktur Investasi I PT Danareksa (Persero) Chris Soemijantoro turut menyambut baik kerja sama tersebut. Danareksa sebagai Holding Spesialis Transformasi akan terus mendorong kerjasama kolaboratif saling mendukung pertumbuhan bisnis antar ekosistem bisnis Holding Danareksa.

"Keragaman sektor bisnis dalam holding BUMN Danareksa memungkinkan sinergi yang saling mendukung pertumbuhan bisnis antar ekosistem bisnis Holding Danareksa. Kami berharap kerjasama ini dapat menciptakan kolaborasi yang lebih produktif lagi baik di dalam maupun di luar holding BUMN Danareksa," kata Chris.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement