Sabtu 18 Oct 2025 11:35 WIB

Ekspansi KPR BSI Tembus Rp 1 Triliun per Bulan

Bank Syariah Indonesia menargetkan gen Z dan milenial sebagai sasaran penetrasi.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Erik Purnama Putra
Foto multiple exposure Direktur Utama BSI Anggoro Eko Cahyo saat memberikan paparan kinerja triwulan II di Kantor Pusat BSI, Jakarta Selatan, Senin (22/9/2025). PT Bank Syariah Indonesia Tbk mencatat kinerja solid pada kuartal II/2025 dengan laba bersih tumbuh 10,21 persen year on year (yoy) menjadi Rp3,74 triliun, ditopang bisnis emas dan haji.
Foto: Dok Republika
Foto multiple exposure Direktur Utama BSI Anggoro Eko Cahyo saat memberikan paparan kinerja triwulan II di Kantor Pusat BSI, Jakarta Selatan, Senin (22/9/2025). PT Bank Syariah Indonesia Tbk mencatat kinerja solid pada kuartal II/2025 dengan laba bersih tumbuh 10,21 persen year on year (yoy) menjadi Rp3,74 triliun, ditopang bisnis emas dan haji.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatatkan pembiayaan griya yang tumbuh di atas rata-rata industri. Rata-rata penyaluran KPR BSI kini mencapai Rp 1 triliun per bulan, menandai kuatnya daya beli masyarakat di tengah tren harga properti yang masih tinggi.

Direktur Utama BSI Anggoro Eko Cahyo mengatakan, pembiayaan rumah menjadi salah satu motor pertumbuhan laba perusahaan pada tahun ini. Menurut dia, rumah menjadi kebutuhan primer masyarakat, terlebih rumah pertama.

Baca Juga

"Untuk itu, segmen ini menjadi fokus BSI guna mendorong masyarakat punya rumah dan juga dari sisi bank, segmen griya ini terbukti resilience, jangka panjang dan kualitas bisnisnya baik," ujarnya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu (18/10/2025).

Hingga pertengahan tahun, pembiayaan griya BSI tumbuh 8,51 persen secara tahunan menjadi Rp 59 triliun. Angka itu lebih tinggi dari pertumbuhan industri perbankan nasional yang berada di level 7,66 persen per Juni 2025. Kualitas pembiayaan juga terjaga dengan non-performing financing (NPF) di kisaran 2 persen.

Pertumbuhan tersebut ditopang meningkatnya penetrasi pasar generasi muda, terutama Gen Z dan milenial. Segmen tersebut mendominasi pembiayaan rumah dengan nilai Rp 500 juta hingga Rp 2 miliar, rentang harga yang masih sesuai dengan kemampuan beli pekerja muda perkotaan.

Selain pembelian rumah baru, BSI mencatat permintaan yang stabil untuk pembiayaan renovasi, rumah bekas, dan takeover dari bank lain. Skema angsuran tetap hingga 30 tahun menjadi daya tarik utama bagi anak muda yang mulai berinvestasi properti melalui pembiayaan syariah.

BSI menempati posisi keenam perbankan nasional untuk volume pembiayaan griya. Anggoro menjelaskan, produk KPR syariah BSI dirancang secara customer-centric agar mudah diakses semua kalangan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement