REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan adanya momentum pertumbuhan ekonomi di daerah harus diikuti inflasi yang tetap terjaga.
"Kalau melihat kondisi saat ini pemerintah cukup senang dengan hasil capaian pertumbuhan provinsi, salah satunya Provinsi Lampung," ujar Airlangga Hartarto, di Bandarlampung, Senin (11/12/2023).
Ia mengatakan dengan adanya prospek pertumbuhan ekonomi daerah yang terus terjadi, diharapkan pemerintah daerah pun dapat terus mengendalikan inflasi secara berkala.
"Yang utama dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi adalah mengendalikan inflasi yang ada di daerah, karena keduanya ini berjalan beriringan. Ketika inflasi terjaga maka perekonomian pun tumbuh," katanya.
Dia menjelaskan selain tetap menjaga stabilitas harga, dan produksi. Untuk tetap menjaga inflasi tetap terjaga. Perlu juga menjaga ekspektasi pasar atas beragam isu yang bisa mempengaruhi perekonomian salah satunya isu kesehatan.
"Isu kesehatan seperti adanya pneumonia harus tetap dijaga. Kalau dirasa sedang kurang enak badan tetap pakai masker saat di luar, dan harapannya perekonomian dapat terus bertumbuh," ucapnya.
Ia melanjutkan pemerintah juga terus berupaya menjaga kegiatan ekspor tetap berlangsung dengan baik, agar tetap menjaga pertumbuhan ekonomi.
"Ekspor secara keseluruhan naik terus, kalau ada penurunan ini kan relatif karena masalah harga tetapi sekarang sudah melandai dan normal," tambahnya.
Diketahui laju inflasi Provinsi Lampung pada kuartal empat 2023 sebesar 4,10 persen. Komoditi penyumbang inflasi di kuartal keempat ini meliputi beras dengan andil 0,78 persen, cabai merah 0,77 persen, rokok kretek filter 0,36 persen, cabai rawit 0,30 persen, bawang putih 0,14 persen, dan daging ayam ras 0,12 persen.
Sedangkan untuk penyumbang deflasi adalah sektor angkutan udara dengan andil minus 0,14 persen, minyak goreng minus 0,06 persen, telur ayam ras minus 0,04 persen dan ikan kembung minus 0.03 persen.