REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) berkomitmen menjalankan program digitalisasi ticketing pelabuhan di seluruh Indonesia. Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin mengatakan sejak pemberlakuan pemesanan tiket secara daring via Ferizy pada Mei 2020, jumlah pengguna Ferizy terus meningkat dan kini sudah mencapai lebih dari 1,8 juta pengguna.
Shelvy mengatakan hal ini bentuk transformasi ASDP dalam empat tahun terakhir. ASDP fokus dan konsisten dalam melakukan transformasi salah satunya penerapan digitalisasi tiket daring, baik yang berbasis aplikasi maupun website.
"Hingga saat ini, pengguna aktif Ferizy telah menembus lebih dari 1,8 juta user yang harapannya akan terus meningkat seiring terus bertumbuhnya pemintaan penyeberangan," ujar Shelvy dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (8/12/2023).
Shelvy menjelaskan perjalanan transformasi tiket dari ASDP mulai akhir 2008 yang mana masih menerapkan penjualan tiket secara manual di pelabuhan ketika konsumen masih mendapatkan sobekan tiket. Lalu, dilanjutkan dengan pemberlakuan RFID ticketing dengan konsumen tetap membeli tiket di pelabuhan dan mendapatkan tiket keras (RFID) yang dicetak di loket pelabuhan pada akhir 2008.
"Pada Agustus 2018, ASDP mulai menyediakan penggunaan prepaid card (cashless) di mesin EDC meski para pengguna jasa masih membeli tiket di pelabuhan," ucap dia.
Shelvy melanjutkan, ASDP mulai mendukung penerapan tiket daring pada 2020 dengan opsi pembayaran melalui berbagai metode seperti mobile banking, e-wallet, gerai ritel, i-banking, dan lainnya. Shelvy menyampaikan Ferizy mempermudah para pengguna jasa dalam menerima tiket elektronik secara real time dan melakukan check in di pelabuhan sesuai jam yang telah ditentukan dengan merencanakan perjalanannya sejak H-60 hari keberangkatan.
"Dengan begitu, penumpang bisa memastikan ketersediaan tiket dengan jadwal keberangkatan yang diinginkan sehingga pengalaman perjalanan menjadi lebih aman, nyaman, dan lancar," sambung dia.
Shelvy mengatakan reservasi tiket daring telah diterapkan di 20 pelabuhan hingga November 2023 yang mana aplikasi Ferizy pada 4 Cabang Utama Merak, Bakauheni, Ketapang, Gilimanuk sedangkan 16 pelabuhan lainnya dapat direservasi melalui website trip.ferizy.com yaitu Ajibata, Ambarita, Lembar, Padangbai, Jangkar, Sape, Labuan Bajo, Jepara, Karimunjawa, Ujung, Kamal, Pototano, Kayangan, Tanjung Kalian, Gorontalo, dan Pagimana.
"Kemudahan yang diberikan tidak berhenti hanya pada tiket daring, namun pilihan pembayaran nontunai juga dapat dilakukan melalui 11 virtual account, 3 e-wallet, 5 gerai retail, 3 internet banking dan 6 sales channel dengan lebih dari 650 ribu outlet sales channel," lanjut Shelvy.
Shelvy mengatakan, ASDP terus mendukung terciptanya pelabuhan dan penyeberangan yang berkualitas dengan menerapkan radius pembatasan area pembelian tiket ferry secara daring sehingga seluruh pengguna jasa wajib melakukan perencanaan perjalanan secara optimal dengan reservasi melalui aplikasi atau website Ferizy.
Dengan memaksimalkan sarana prasarana serta adanya peningkatan di sejumlah fasilitas, ASDP berharap untuk kelancaran arus libur dan arus balik Nataru 2023/2024 ini, terutama untuk 10 lintasan di 12 cabang terpantau nasional. Adapun lintasan tersebut tersebar di seluruh Indonesia, seperti lintas Ajibata-Ambarita, Tanjung Api-Api – Tanjung Kalian, Merak-Bakauheni, Bajoe-Kolaka, Padangbai-Lembar, Ketapang-Gilimanuk, Kayangan-Pototano, Bitung-Ternate, Hunimua-Waipirit, dan Bolok-Rote.
"Diperkirakan jumlah penumpang di 10 lintasan ini mencapai 3.004.496 orang, 168.419 unit kendaraan roda dua, 325.630 unit kendaraan kecil roda empat, 31.555 unit bus, dan 181.644 unit truk," kata Shelvy.