Selasa 02 Dec 2025 14:13 WIB

KAI Intensifkan Inspeksi Jalur untuk Pastikan Kesiapan Nataru

Bobby menyampaikan pemeriksaan dilakukan secara detail.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Direktur Utama KAI Bobby Rasyidin saat meninjau inspeksi jalur secara menyeluruh menggunakan Kereta Api Inspeksi (KAIS) guna memastikan kesiapan prasarana dan layanan di stasiun menjelang Angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
Foto: KAI
Direktur Utama KAI Bobby Rasyidin saat meninjau inspeksi jalur secara menyeluruh menggunakan Kereta Api Inspeksi (KAIS) guna memastikan kesiapan prasarana dan layanan di stasiun menjelang Angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI melaksanakan inspeksi jalur secara menyeluruh menggunakan Kereta Api Inspeksi (KAIS) guna memastikan kesiapan prasarana dan layanan di stasiun menjelang Angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Kegiatan berlangsung pada 2 hingga 4 Desember 2025 dan meliputi lintas utara serta selatan Pulau Jawa.

"Pemeriksaan ini menjadi langkah penting untuk menjaga keandalan perjalanan selama 18 hari masa angkutan Nataru yang berlangsung pada 18 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026," ujar Direktur Utama KAI Bobby Rasyidin dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (2/12/2025).

Baca Juga

Bobby menyampaikan pemeriksaan dilakukan secara detail pada seluruh unsur operasional untuk memastikan jalur dan fasilitas berada pada kondisi terbaik. Ia menegaskan penguatan ini dipersiapkan agar pelanggan dapat menikmati perjalanan yang aman, lancar, dan nyaman pada periode libur akhir tahun.

“Kami menempatkan keselamatan sebagai tujuan utama. Inspeksi ini difokuskan pada kondisi jalur, sinyal, jembatan, serta kesiapan fasilitas stasiun agar seluruh perjalanan dapat berlangsung optimal,” lanjut Bobby.

Bobby mengatakan inspeksi dilakukan melalui dua lintas utama di Pulau Jawa. Pada jalur utara, KAIS bergerak dari Stasiun Gambir menuju Cikampek, Cirebon, Tegal, Semarang Tawang, Cepu, Surabaya Pasar Turi, Surabaya Gubeng, Bangil, Jember, Kalisetail, Ketapang, lalu kembali menuju Surabaya Gubeng melalui lintasan yang sama. Pada lintas selatan, perjalanan dimulai dari Bandung melalui Warungbandrek, Cipeundeuy, Karangpucung, Banjar, Gandrungmangun, Kroya, Purwokerto, Kutoarjo, Yogyakarta, Solo Balapan, Walikukun, Madiun, Tulungagung, Blitar, Wlingi, Malang Kota Lama, Malang, Sengon, Bangil, hingga tiba di Surabaya Gubeng.

"Seluruh stasiun dan titik operasional dipantau langsung guna memastikan kesiapan layanan dan kondisi fasilitas," kata Bobby.

Vice President Corporate Communication KAI Anne Purba menjelaskan inspeksi bersama DJKA Kemenhub dan KNKT merupakan bentuk koordinasi intensif dalam menjaga kesiapan prasarana dan layanan menjelang periode mobilitas yang meningkat. Pemeriksaan mencakup jalur, sarana, dan kesiapan stasiun dalam melayani kebutuhan pelanggan selama Nataru.

“Antisipasi aspek keselamatan serta penguatan layanan pelanggan terus kami perkuat agar perjalanan berlangsung aman dan nyaman bagi pelanggan pada musim liburan ini,” ujar Anne.

KAI, lanjut Anne, juga meningkatkan keandalan prasarana melalui pemasangan 84.525 meter rel baru untuk menjaga stabilitas jalur. Sebanyak 189.883 meter kubik batu kricak turut ditambahkan sebagai fondasi peredam getaran, serta 12.084 batang bantalan sintetis ditempatkan pada jembatan berstruktur baja guna mendukung daya tahan jalur dalam jangka panjang.

"Untuk memperkuat kesiapan operasional, KAI menempatkan 19 lokomotif, 17 kereta pembangkit, dan tiga crane pada titik strategis," ucap Anne.

Anne menyampaikan KAI juga menyiagakan 2.483 petugas tambahan mulai dari pemeriksa jalur, penjaga perlintasan, petugas layanan pelanggan, petugas kebersihan, hingga petugas keamanan. Anne memastikan Pusat Posko Terpadu Nataru beroperasi penuh sebagai pusat pengawasan layanan dan keselamatan secara real time di seluruh wilayah kerja.

Anne menegaskan seluruh rangkaian persiapan diarahkan agar perjalanan pada masa libur akhir tahun berlangsung nyaman dan terkoneksi dengan baik antarwilayah. Ia menekankan koordinasi seluruh unsur operasional menjadi fondasi penting dalam mendukung kelancaran mobilitas masyarakat.

“Inspeksi ini memastikan kesiapan rel, perlintasan, sarana, dan fasilitas stasiun agar layanan kepada pelanggan berjalan optimal. Semangat Nataru Terhubung kami hadirkan melalui kesiapan prasarana dan layanan yang mendorong kelancaran mobilitas masyarakat dari berbagai daerah,” kata Anne.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement