REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG – Sebanyak 4.700 ton beras impor asal Thailand telah tiba di Pelabuhan Tenau, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (6/12/2023). Kedatangan beras ini merupakan realisasi impor oleh pemerintah untuk kebutuhan pengamanan stok cadangan beras pemerintah (CBP), terutama menjelang kebutuhan Natal dan Tahun Baru di NTT.
Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi menyampaikan ribuan beras impor tersebut tengah dalam proses bongkar muat di pelabuhan. Ia menuturkan, Presiden Joko Widodo telah meminta agar semua daerah terluar, termasuk yang ada di NTT ini, stok CBP dapat tercukupi.
"Demi amankan kebutuhan untuk Nataru, kita pastikan stok aman, terutama untuk wilayah yang mayoritas merayakan Natal seperti di NTT ini. Masyarakat agar tenang dan cukup dengan selalu berbelanja bijak," ujarnya.
Adapun kedatangan pasokan beras 4.700 ton untuk Perum Bulog wilayah NTT ini akan semakin memperkuat stok yang telah ada. Hingga 1 Desember, stok beras yang dikelola Bulog NTT tercatat ada 18.348 ton.
"Kita minta Bulog khusus untuk menerima kedatangan ini dapat beroperasi 24 jam. Pelindo sudah komitmen untuk bongkar muat 24 jam, sehingga gudang Bulog pun juga harus siap menyimpan stok ini sampai proses bongkar muat tuntas,” ujarnya.
Ia menyampaikan, stok CBP hanya dipergunakan untuk program pemerintah demi membantu masyarakat secara luas, misalnya bantuan pangan beras dan program operasi pasar.
Pada kesempatan yang sama, Arief menyampaikan bersama Perum Bulog tiada henti melaksanakan bantuan pangan beras ke total 21,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Secara nasional, per 4 Desember progres penyaluran bantuan pangan beras telah meraih persentase 73,87 persen atau 630.752.800 kg dari total alokasi 853.851.760 kg. Sementara untuk realisasi bantuan pangan beras di NTT sampai 4 Desember telah mencapai 52,83 persen atau 17.821.080 kg dari total alokasi sampai Desember 33.732.760 kg.
Selanjutnya, realisasi penyaluran beras SPHP per 4 Desember telah menyentuh 93,18 persen atau 1.011.014.855 kg dari total target nasional di angka 1.085.000.000 kg. Khusus SPHP di NTT telah direalisasikan sebanyak 29.716.206 kg atau 90,05 persen dari target 33.000.000 kg.