Senin 04 Dec 2023 18:36 WIB

BRI Berdayakan Sejumlah Klaster UMKM Milik BUMDes di Desa Megulungkidul

Para UMKM merasa terbantu dengan adanya alokasi dana CSR dari BRI.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Gita Amanda
Klaster perikanan di Desa Megulungkidul, binaan BRI.
Foto: Febrianto Adi Saputro/REPUBLIKA
Klaster perikanan di Desa Megulungkidul, binaan BRI.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOREJO -- Desa Megulungkidul, Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah memperoleh dana Corporate Social Responsibility (CSR) sebesar satu miliar rupiah dari Bank Rakyat Indonesia (BRI). Melalui dana tersebut, sejumlah UMKM milik BUMDes di Desa Megulungkidul diberdayakan.

"Jadi Alhamdulilah setelah ada CSR kita dibangunkan yang baru, yang belum terbangun jadi terbangun," kata Direktur BUMDes Desa Megulungkidul, Hamzah, Jumat (1/12/2023).

Baca Juga

Hamzah menjabarkan sejumlah klaster UMKM yang ada di Desa Megulungkidul, yakni klaster anggur, klaster perikanan, klaster kelapa, klaster gula merah, klaster batik, dan klaster cafe dan resto. Para UMKM merasa terbantu dengan adanya alokasi dana CSR dari BRI.

"Sangat terbantu sekali setelah adanya itu masyarakat yang klaster gula merah itu kan kita alokasikan seperti alat, wajan, ember buat tempat legen kan otomatis sangat bermanfaat. Yang tidak punya jadi punya," ujarnya. 

Diakui Hamzah, awalnya Desa Megulungkidul sempat tak memiliki cukup dana untuk mengembangkan BUMDes yang ada di desanya. Dana yang ada bahkan tidak cukup untuk membangun infrastruktur. Namun kini masyarakat ikut merasakan perubahan setelah adanya dana CSR dari BRI.

"Alhamdulilah setelah ada CSR dari BRI, ada perkembangan di BUMDes tidak seperti tahun-tahun kemarinlah," ucapnya. 

Salah satu klaster UMKM di Desa Megulungkidul yang Republika kunjungi yakni klaster perikanan. Salah satu pemilik kolam ikan nila dan gurame, Wagimun, ikut merasakan manfaat dari pemberdayaan yang dilakukan BRI. 

Ia memiliki total 6 kolam ikan nila dan gurame di rumahnya. Satu kolam berisi lebih kurang 50 ekor ikan. Ikan-ikan tersebut sudah bisa dipanen dalam waktu 6 bulan. "Kalau satu tahun bisa 3 biji per kilo," ungkapnya.

Ia mengatakan satu kilo ikan nila biasanya dijual 30-32 ribu rupiah. Sedangkan ikan gurame ia jual biasanya dengan harga 50 ribu/kilo. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement