Senin 04 Dec 2023 13:03 WIB

Satu Dekade, Jumlah Petani Berkurang Lebih dari 1,5 Juta Orang

Menurunnya jumlah petani juga diiringi penurunan produktivitas pertanian di Indonesia

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Fuji Pratiwi
Petani memanen kacang tanah di Pundong, Bantul, Yogyakarta, Selasa (24/10/2023).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Petani memanen kacang tanah di Pundong, Bantul, Yogyakarta, Selasa (24/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah petani Indonesia sejak tahun 2013 terus mengalami penurunan. Saat ini, jumlah petani di Indonesia hanya ada 29,3 juta petani. Turun 7,45 persen dari tahun 2013 yang mencapai 31 juta petani.

Sestama BPS Atqo Mardiyanto mengatakan, meski jumlah Usaha Pertanian Perorangan (UTP) menurun selama satu dekade ini, namun untuk Rumah Tangga Usaha Pertanian (RTUP) naik 8,74 persen. Saat ini ada 28,4 juta RTUP di Indonesia.

Baca Juga

"Jumlah perusahaan pertanian yang berbadan hukum juga naik 35 persen sejak tahun 2013. Saat ini tercatat ada 5.705 unit usaha pertanian berbadan hukum," kata Atqo di Ritz Caltron, Senin (4/12/2023).

Jumlah Unit Usaha Pertanian Perorangan terbesar berada di Provinsi Jawa Timur sebanyak 5,6 juta petani. Sedangkan di DKI Jakarta saat ini hanya ada 13 ribu petani.

Menurunnya jumlah petani juga diiringi penurunan produktivitas pertanian di Indonesia. Pada tahun 2022 saja, produktivitas pertanian tidak mencapai Rp 40 juta per pertani dalam satu tahun. 

Hal ini juga disebabkan minimnya keinginan masyarakat yang bekerja di sektor pertanian. Angka tenaga kerja informal lebih banyak di sektor pertanian hingga 88 persen.

Hingga Februari 2023, jumlah tenaga kerja yang terserap di sektor pertanian hanya 29,36 persen dari angkatan kerja baru di rentang waktu 2022-2023.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement