Jumat 10 Nov 2023 02:04 WIB

Strategi Investasi di Tengah Tantangan Ekonomi

Pastikan juga untuk berkonsultasi dengan perencana keuangan atau profesional keuangan

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Lida Puspaningtyas
Investasi perlu strategi, apalagi di masa-masa penuh gejolak ekonomi (Ilustrasi)
Foto: www.freepik.com
Investasi perlu strategi, apalagi di masa-masa penuh gejolak ekonomi (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Investasi tetap penting di tengah kondisi dunia yang sedang bergejolak. Namun demikian, perlu strategi khusus agar investasi yang ditanamkan minim dari risiko.

Perencana Keuangan dan Head Investment & Operation PINA Rista Zwestika menyarankan agar melakukan diversifikasi portofolio. Karena, investasi yang baik dalam masa ketidakstabilan ekonomi seperti sekarang dapat bervariasi tergantung pada tujuan, toleransi risiko, dan situasi keuangan pribadi.

Baca Juga

"Diversifikasi adalah kunci untuk mengurangi risiko. Menurutnya, dengan membagi investasi di berbagai aset atau kelas aset dapat mengurangi dampak negatif dari perubahan yang tiba-tiba atau tidak terduga di pasar tertentu," ujarnya kepada Republika, Kamis (9/11/2023).

Saat memilih instrumen investasi pun harus disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing orang. Rista mengatakan, jika tujuan investasi jangka panjang, maka saham dan reksa dana bisa menjadi pilihan.

"Memiliki perspektif jangka panjang dapat membantu Anda mengatasi volatilitas pasar jangka pendek. Investasi seperti saham atau reksa dana ekuitas bisa menjadi pilihan baik jika Anda bersedia untuk menahan investasi Anda selama beberapa tahun," tuturnya.

Investasi yang bisa dipilih selanjutnya adalah emas dan logam mulia. Hal ini lantaran emas dan logam mulia lainnya seperti perak dan platinum sering dianggap sebagai tempat perlindungan nilai selama masa ketidakpastian ekonomi. 

"Emas memiliki kecenderungan untuk mengalami kenaikan nilainya ketika pasar finansial tidak stabil," ucapnya.

Selain itu, obligasi dan surat utang pemerintah atau korporasi juga dapat menjadi investasi yang lebih stabil selama periode ketidakstabilan ekonomi. Kedua instrumen itu biasanya dianggap sebagai aset yang lebih aman dibandingkan dengan saham, meskipun potensi pengembalian juga biasanya lebih rendah.

Ia juga mengingatkan untuk terus memantau dan mengevaluasi portofolio investasi secara berkala. Karena, jika kondisi ekonomi berubah atau ada perkembangan penting di pasar, investor dapat membuat penyesuaian yang tepat.

"Pastikan juga untuk berkonsultasi dengan perencana keuangan atau profesional keuangan yang dapat memberikan saran yang sesuai dengan situasi keuangan Anda secara spesifik. Tidak ada jaminan keuntungan dalam investasi, jadi selalu penting untuk melakukan riset dan memahami risiko terkait sebelum membuat keputusan investasi," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement