Rabu 08 Nov 2023 07:39 WIB

Meski Harga Pangan Terus Naik, BI Proyeksi Inflasi Tetap pada Sasaran

BI memperkirakan inflasi IHK tahun 2023 dan 2024 akan terus terkendali.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Lida Puspaningtyas
Warga membeli kebutuhan pokok saat kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) di halaman Kantor Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, Selasa (7/11/2023). Berbagai komoditas pangan dengan harga lebih murah hadir pada acara tersebut. Mulai dari beras SPHP Rp53.000/5 kg, minyaKita Rp13.500/1 liter, ayam Rp31.000/1 ekor, telur ayam Rp25.500/1 kg, cabai rawit Rp70.000/1 kg dan aneka sayuran serba Rp5.000. GPM merupakan strategi Pemkot Bandung untuk mengendalikan harga stok pangan agar terjangkau oleh masyarakat.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Warga membeli kebutuhan pokok saat kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) di halaman Kantor Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, Selasa (7/11/2023). Berbagai komoditas pangan dengan harga lebih murah hadir pada acara tersebut. Mulai dari beras SPHP Rp53.000/5 kg, minyaKita Rp13.500/1 liter, ayam Rp31.000/1 ekor, telur ayam Rp25.500/1 kg, cabai rawit Rp70.000/1 kg dan aneka sayuran serba Rp5.000. GPM merupakan strategi Pemkot Bandung untuk mengendalikan harga stok pangan agar terjangkau oleh masyarakat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat ini harga beras masih terpantau tinggi. Sebagai respon kebijakan, Bank Indonesia (BI) memastikan sejumlah upaya stabilisasi harga oleh berbagai pihak terus disinergikan dalam rangka memperkuat kesinambungan pasokan beras.

"Sinergi ini antara lain berupa penguatan cadangan beras pemerintah, peningkatan intervensi pasokan beras di pasar, optimalisasi fasilitasi distribusi, penguatan peran anggaran pemerintah dalam pengendalian inflasi, serta penguatan pemantauan harga," kata Deputi Gubernur BI Aida S Budiman kepada Republika.co.id, Selasa (7/11/2023).

Baca Juga

Dia menuturkan, upaya pengendalian inflasi tersebut dilakukan secara konsisten. Hal tersebut dilakukan dengan mengacu pada lima langkah sinergi kebijakan dalam pengendalian inflasi pangan yang menjadi arahan presiden dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi pada 31 Agustus 2023 di Istana Negara.

Langkah pertama yaitu mengoptimalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk pengendalian inflasi melalui intervensi pasar. Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi gejolak harga komoditas pangan terutama beras, dan penguatan cadangan pangan daerah termasuk pengaturan penyalurannya.

Lalu langkah kedua yaitu memperkuat sarana dan prasarana pertanian dalam rangka meningkatkan produktivitas pertanian. Selanjutnya langkah ketiga yakni mengintegrasikan data stok dan neraca pangan daerah untuk penyusunan kebijakan pengendalian inflasi, terutama untuk memperkuat kerja sama antardaerah.

Untuk langkah keempat yaitu memperkuat infrastruktur dan rantai pasok untuk memperlancar distribusi barang dan jasa. Sementara langkah kelima yakni memperkuat komunikasi dan sinergi koordinasi kebijakan pengendalian inflasi untuk menjaga ekspektasi inflasi.

Aida menegaskan, Bank Indonesia terus mendorong dan memperkuat sinergi dan inovasi dalam pengendalian inflasi pangan melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dengan didukung oleh Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah Pusat dan Daerah dalam pengendalian inflasi, termasuk dengan meningkatkan peran 46 Kantor Perwakilan Bank Indonesia di seluruh Indonesia dalam meningkatan efektivitas GNPIP, yang telah dicanangkan sejak pertengahan 2022.

"Ke depan, Bank Indonesia memperkirKan inflasi IHK tahun 2023 dan 2024 akan terus terkendali sehingga tetap dalam kisaran sasaran," tutur Aida.

Berdasarkan pemantauan harga Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PHIPS) dalam laman harga pangan BI per 3 November 2023, beras medium mengalami kenaikan harga sebesar 1,43 persen secara bulanan. Aida menuturkan secara rata-rata nasional harga beras medium menjadi Rp 13.900 per kilogram.

Sementara itu, harga beras premium pada Oktober 2023 mencapai Rp 15.700 per kilogram atau meningkat sebesar 1,25 persen dari bulan sebelumnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement