Senin 30 Oct 2023 08:29 WIB

Pimpin Transisi Kendaraan Listrik, 2024 PLN Targetkan 100 Persen Operasional Pakai Molis

Transisi ke kendaraan listrik sejalan dengan upaya kemandirian energi nasional.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan bahwa PLN ingin menunjukkan sebagai the leader dalam mengakselerasi penggunaan kendaraan listrik begitu juga menyediakan infrastruktur pendukung EV yang terbaik di Indonesia dalam sambutannya pada acara peluncuran  program menuju 100 persen kendaraan listrik operasional PLN di Kantor Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya, pada Ahad (29/10/2023).
Foto: PLN
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan bahwa PLN ingin menunjukkan sebagai the leader dalam mengakselerasi penggunaan kendaraan listrik begitu juga menyediakan infrastruktur pendukung EV yang terbaik di Indonesia dalam sambutannya pada acara peluncuran program menuju 100 persen kendaraan listrik operasional PLN di Kantor Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya, pada Ahad (29/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT PLN  (Persero) menjadi yang terdepan dalam akselerasi penggunaan kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) bagi operasional perusahaan di Indonesia. Hal ini diungkapkan Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo saat launching Program "Menuju 100% Kendaraan Listrik Operasional PLN" di kantor Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya, Ahad (29/10/2023).

"Jadi hari ini adalah peristiwa penting, kita mencanangkan PLN menuju 100 persen kendaraan listrik operasionalnya. Artinya apa, saat ini kita mengoperasikan lebih dari 7 ribu motor dan juga lebih dari 2.500 mobil dan ke depan di akhir tahun 2024 kita sudah mencanangkan bahwa 100 persen akan menggunakan motor listrik (molis),” ujar Darmawan dalam siaran pers.

Baca Juga

Darmawan mengatakan langkah ini dalam mendukung Instruksi Presiden RI No 7 tahun 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) Sebagai Kendaraan Dinas Operasional dan/atau Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

"Kami ingin menunjukkan PLN the leader, memimpin akselerasi penggunaan kendaraan listrik begitu juga menyediakan infrastruktur pendukung EV yang terbaik di Indonesia," ujar Darmawan.

Darmawan melanjutkan, transformasi ke kendaraan listrik berkontribusi besar dalam upaya mendukung transisi energi menuju Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat. Sebab kata Darmawan, 1 liter kendaraan bahan bakar minyak (BBM) menghasilkan emisi karbon sebesar 2.4 Kilogram (Kg) CO2e. Secara ekuivalen 1 liter BBM sama dengan 1.5 Kwh. Jika dibandingkan dengan listrik, maka emisinya hanya mencapai 1.3 Kg CO2e.

"Dengan kita beralih menggunakan kendaraan listrik saat ini maka secara otomatis telah membantu menurunkan Gas Rumah Kaca (GRK) hampir 50 persen," ujar Darmawan.

photo
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo (tengah) beserta jajaran Direksi Holding, Sub Holding, Anak Usaha, Sekretaris Perusahaan dan General Manager Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya saat meresmikan peluncuran program menuju 100 persen kendaraan listrik operasional PLN di Kantor Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya pada Ahad (29/10/2023). - (PLN)

 

Selain mengurangi GRK, transisi ke kendaraan listrik juga sejalan dengan upaya kemandirian energi secara nasional. Saat ini, BBM sebagian besar diperoleh dengan cara mengimpor. Berbeda dengan energi listrik yang 100 persen diperoleh dan dikelola secara mandiri.

"Jadi transisi ke kendaraan listrik mengubah dari energi yang tadinya impor menjadi energi yang berbasis pada domestik dan mengubah energi kotor menjadi energi bersih," kata Darmawan.

Setelah melakukan sesi launching, Darmawan bersama direksi holding dan subholding serta para insan PLN melakukan touring 'Pakai Molis' dari Kota Jakarta menuju Kota Bandung. Dalam jarak tempuh sejauh sekitar 165 kilometer (km) ini dengan menggunakan kendaraan listrik yang berkolaborasi dengan berbagai Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) di Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement