Kamis 12 Oct 2023 12:11 WIB

Tangani Urusan Krusial, Wapres: Posisi Mentan Harusnya Definitif

Tugas yang diemban oleh menteri pertanian sangat krusial saat ini.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ahmad Fikri Noor
Wakil Presiden KH Maruf Amin.
Foto: Dok BPMI/Setwapres
Wakil Presiden KH Maruf Amin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin menilai seharusnya posisi jabatan menteri pertanian diisi oleh pejabat definitif. Hal ini, menurutnya, karena tugas yang diemban oleh menteri pertanian sangat krusial saat ini.

Saat ini posisi mentan diisi oleh Pelaksana Tugas (Plt) Arief Prasetyo setelah Syahrul Yasin Limpo mundur dari jabatannya karena tersangkut kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan).  

Baca Juga

"Karena memang sekarang dijabat oleh pejabat sementara ya, saya kira memang masalah pertanian itu masalah krusial ya sekarang ini," ujar Kiai Ma'ruf dalam keterangannya di sela berkantor di Jayapura, Papua, Rabu (11/10/2023).

Kiai Ma'ruf melanjutkan, saat ini terjadi krisis pangan di dunia yang juga berdampak ke Indonesia. Apaladi ditambah dengan fenomena El Nino yang berdampak pada kekeringan berkepanjangan di berbagai wilayah.

"Kita sudah menghadapi krisis pangan dunia dan El Nino dan kita juga mengalami hal kekeringan di mana-mana, persoalan penyiapan apa namanya pangan ini menjadi masalah yang harus diprioritaskan," ujarnya.

Oleh karena itu, dia menilai sebaiknya posisi mentan diisi pejabat definitif. Meskipun, kata Kiai Ma'ruf, posisi definitif mentan merupakan hak prerogatif dari Presiden Joko Widodo.

“Memang sebaiknya tidak terus-menerus dijabat oleh pejabat tapi harus di definitifkan ya. Oleh karena itu, memang (definitif) dan itu nanti seperti apa itu nanti itu hak prerogatif Presiden," ujarnya.

Termasuk, kata dia, peluang adanya reshuffle yang mencuat usai Mentan ditinggalkan oleh Syahrul Yasin Limpo. “Apakah ada reshuffle atau tidak itu juga yang lain itu hak prerogatif Presiden. Jadi, saya belum tahu karena itu urusannya urusan Presiden, apakah akan ada yang masuk, yang keluar, saya belum tahu. Itu urusannya Presiden," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement