REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Bank Jambi mencatat penyaluran kredit dan pembiayaan kepada nasabah terealisasi mencapai Rp 9,34 triliun hingga kuartal II 2023.
"Kredit pembiayaan tetap tumbuh positif di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi dan politik global," kata Plt Direktur Utama Bank Jambi Khairul Suhairi di Jambi, Kamis (28/9/2023).
Realisasi ini diketahui masih di bawah target kuartal II 2023 yaitu sebesar Rp 9,49 triliun. Tapi, secara keseluruhan kredit dan pembiayaan tumbuh sebesar 3,65 persen year on year dan tumbuh 1,57 persen dibandingkan posisi Desember 2022.
Khairul mengatakan perlu dilakukan langkah konkrit agar target penyaluran kredit dan pembiayaan dapat tercapai hingga akhir 2023.
Untuk itu, kata dia, optimalisasi database dan deepening nasabah eksisting juga harus dilakukan. Terutama untuk nasabah yang memasuki masa pensiun.
Disamping itu, perusahaan juga mencari potensi cluster bisnis baru, menjalankan program promo, kemungkinan pricing, serta penguatan infrastruktur kredit dengan tetap memperhatikan faktor resiko dan dampak terhadap kinerja keuangan keseluruhan.
Jika dilihat dari sarapan penyaluran, kredit konsumtif masih lebih besar pangsa kreditnya dibandingkan kredit produktif.
"Karena memang bisnis kita awalnya kesana, tapi sekarang kami sudah mulai sedikit demi sedikit lakukan perambahan ke produktif. Itu yang kami dorong," katanya menambahkan.
Adapun besaran realisasi penyaluran kredit investasi di Bank Jambi mencapai Rp 900,49 miliar, kredit modal kerja mencapai Rp 272,28 miliar dan kredit konsumsi mencapai Rp 7,31 triliun. Sehingga total dana penyaluran kredit Bank Jambi hingga kuartal II 2023 mencapai Rp 8,41 triliun.
Sementara itu, untuk pembiayaan total tersalurkan mencapai Rp 849,6 miliar. Rinciannya, pembiayaan investasi sebesar Rp 214,3 miliar, pembiayaan modal kerja sebesar Rp 3,4 miliar dan pembiayaan konsumtif sebesar Rp 631,84 miliar.