REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina New & Renewable Energy (NRE) menyatakan minatnya untuk berinvestasi dalam penyediaan tenaga listrik berbasis gas maupun energi terbarukan di Afrika. CEO Pertamina NRE, Dannif Danusaputro mengatakan, dalam rangkaian kunjungan Presiden Republik Indonesia ke Afrika, terdapat beberapa potensi bisnis yang ditangkap oleh Pertamina NRE sebagai anak usaha Pertamina yang fokus di energi bersih. Antara lain pembangkitan listrik berbasis gas dan energi terbarukan.
Dannif mengatakan, pihaknya siap melakukan kerja sama investasi dengan mitra lokal. Di sisi hilir, Pertamina NRE memiliki potensi untuk bisa memanfaatkan gas alam yang diproduksi untuk pembangkit listrik.
“Dari hasil diskusi kami mengidentifikasi bahwa saat ini di Afrika ada potensi permintaan listrik yang masih cukup tinggi. Begitu juga untuk energi terbarukan terutama energi surya, khusus untuk Afrika Selatan sudah memiliki regulasi yang cukup mendukung,” Dannif dalam siaran pers, Rabu (30/8/2023).
Dannif menambahkan bahwa ada beberapa negara di Afrika yang menjadi target Pertamina NRE. Khusus untuk Afrika Selatan potensi tenaga surya mencapai 100 MW.
Sebelumnya, Pertamina telah menandatangani nota kesepahaman dengan GUMA, perusahaan lokal yang fokus di investasi dan peningkatan infrastruktur di Afrika, untuk wilayah kerja sama Kenya, Afrika Selatan dan Republik Demokratik Kongo.
Komitmen itu terkait kerja sama pengembangan dan optimalisasi pipa gas, pengembangan pembangkit listrik tenaga gas, serta pengembangan fasilitas ekspor listrik ke Afrika Selatan yang akan melibatkan Pertamina NRE.
Vice President Pertamina....