Rabu 30 Aug 2023 00:27 WIB

Dampak Toyota Stop Operasi Pabrik di Jepang ke Konsumen Indonesia, Ini Menurut Wadirut TAM

Sejumlah model Toyota yang dipasarkan di Indonesia masih diimpor dari Jepang.

All New Voxy kini tampil lebih canggih setelah disematkannya sejumlah fitur canggih bagi kenyamanan dan keamanan berkendara. Voxy salah satu model Toyota yang masih diimpor dari Jepang.
Foto: PT TAM
All New Voxy kini tampil lebih canggih setelah disematkannya sejumlah fitur canggih bagi kenyamanan dan keamanan berkendara. Voxy salah satu model Toyota yang masih diimpor dari Jepang.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-Calon konsumen Toyota di Indonesia berpotensi terganggu akibat penghentian operasi seluruh pabrik Toyota di Jepang. Calon konsumen tersebut terutama adalah model Toyota Land Cruiser dan Toyota Voxy.

Wakil Dirut (Wadirut) PT Toyota Astra Motor (TAM) Henry Tanoto mengatakan  saat ini beberapa model masih ada yang diimpor dari Jepang walaupun tidak banyak  seperti Land Cruiser, lalu Voxy dan beberapa model yang pasarnya mungkin tidak besar. 

Baca Juga

“Tapi sekitar 90 persen volume model yang kami pasarkan di Indonesia adalah produksi lokal, jadi mungkin konsumen tidak perlu terlalu khawatir, kami pastikan seharusnya model model utama untuk pasar Indonesia tidak terganggu,” kata Henry kepada Republika.co.id, Selasa (29/8/2023).

Toyota Motor Corp mengatakan pada hari Selasa (29/8/2023) bahwa operasi di 14 pabrik perakitan kendaraan grupnya di Jepang akan dihentikan. Penghentian tersebut disebabkan kegagalan sistem komputer. Produsen mobil nomor satu dunia itu menambahkan bahwa pihaknya tidak mengetahui kapan pabrik tersebut akan dimulai kembali.

Henry mengatakan pihaknya mendapat informasi terkait adanya pemberhentian produksi di fasilitas produksi Toyota di Jepang. “Untuk detail nya sejauh pemahaman kami betul karena ada problem di sistem part order di sana sehingga produksi harus di berhentikan dulu,” ujar Henry.

Namun saat ditanya apakah akan berpengaruh atau berapa besar pengaruhnya ke konsumen Toyota di Indonesia, Henry mengatakan rasanya harus di check lebih jauh dulu lebih detail. “Seperti berapa lama waktu berhenti operasinya dan apakah sama di semua fasilitas dan lain lain,” jelasnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement