REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Pemerintah Indonesia membuka peluang melakukan ekspor listrik dari Sulawesi Utara ke Filipina. Hal ini sebagai salah satu langkah pengembangan interkoneksi jaringan listrik di ASEAN.
Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana menjelaskan kerja sama pembangunan interkoneksi jaringan listrik ini sudah dilakukan dengan Malaysia. Pengembangan ini bisa dilakukan juga dengan kajian lebih lanjut.
"Memang yang sekarang masih kita lihat dari sisi untuk yang Filipina. Kami melihat Filipina yang bagian sana itu interkoneksinya melalui Sulawesi Utara," ujar Dadan di Bali, Kamis (24/8/2023).
Dadan menjelaskan, pengembangan yang sama juga diperlukan mengingat Indonesia juga akan lebih memperbanyak pembangkit EBT. Ia mencontohkan, potensi energi air di Kalimantan sangat besar dan bisa bermanfaat untuk kebutuhan listrik di Malaysia.
"Langkah ini bagaimana kita melakukan interkonektivitas ini untuk mendorong pemanfaatan energi yang semakin bersih," kata Dadan.
Negara-negara ASEAN mengusung adanya sistem interkoneksi dalam kelistrikan maupun gas di kawasan. Dalam forum ASEAN Minister on Energy Meeting (AMEM), negara mendorong interkoneksi energi ini demi ketahanan energi.
Menteri ESDM Arifin Tasrif menjelaskan di tengah pencapaian target transisi energi dan pengurangan emisi global, negara ASEAN sepakat bahwa ketahanan energi di atas segalanya. Adanya energi yang berkelanjutan dan mencukupi untuk semua lebih utama untuk diusung di kawasan.