Selasa 15 Aug 2023 17:48 WIB

Dorong Mujahid Pertanian, Wapres Lepas Ekspor Durian Hingga Telur

Wapres melepas ekspor sejumlah komoditas senilai Rp 12,45 triliun.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ahmad Fikri Noor
Wakil Presiden KH Maruf Amin didampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam keterangan persnya usai melepas ekspor komoditas pertanian.
Foto: Republika/ Fauziah Mursid
Wakil Presiden KH Maruf Amin didampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam keterangan persnya usai melepas ekspor komoditas pertanian.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin melepas ekspor sejumlah komoditas pertanian senilai Rp 12,45 triliun ke 176 negara. Komoditas pertanian itu di antaranya buah durian, jahe, susu, hingga telur yang dilepas pada acara bertajuk Merdeka Ekspor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (15/8/2023).

Kiai Ma'ruf mendorong terus ditingkatkannya komoditas pertanian unggulan untuk dapat memasok pasar ekspor ke berbagai negara. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), hingga Juni 2023 volume ekspor pertanian telah mencapai 21,2 juta ton.

Baca Juga

"Gempuran pandemi tidak serta-merta mematikan sektor ini, tetapi membuatnya tetap bertahan dan makin berdaya. Patut kita syukuri, selain menyediakan pangan bagi rakyat Indonesia, beberapa komoditas unggulan juga dapat memasok pasar ekspor ke berbagai negara tetangga," ujar Kiai Ma'ruf usai melepas komoditas ekspor pertanian di Terminal Koja, Tanjung Priok, Jakarta.

Kiai Ma'ruf mengatakan, ekspor komoditas pertanian saat ini masih didominasi oleh subsektor perkebunan, terutama kelapa sawit. Karena itu, dia meminta peningkatan produksi subsektor peternakan, hortikultura, dan tanaman pangan sehingga muncul berbagai produk ekspor potensial, seperti porang, maggot, dan sebagainya.

Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini juga meminta pendampingan dan kolaborasi antarstakeholder dapat terus ditingkatkan sehingga petani dapat meningkatkan kapasitasnya untuk menghasilkan berbagai komoditas pertanian yang berkualitas dan berorientasi ekspor.

"Optimalkan program Gerakan Tiga Kali Ekspor Pertanian secara sinergis dan kolaboratif. Kedua, ekspor produk pertanian tidak harus dalam volume besar, tetapi nilai tambahnya harus terus ditingkatkan," ujarnya.

Ke depan, Wapres pun meminta agar produk ekspor pertanian dapat didominasi dengan produk hilir siap pakai yang memiliki nilai tambah lebih tinggi. Salah satunya, tambah Kiai Ma'ruf, melalui produk-produk yang dimiliki dan diproduksi oleh UMKM dan SDM Pertanian.

Untuk itu, dia meminta seluruh stakeholder terkait terus melakukan pendampingan kepada UMKM maupun SDM pertanian agar lebih memahami persyaratan, alur, serta proses dalam kegiatan ekspor komoditas pertanian.

“Kita harus selalu cerdik mengambil setiap peluang. Gerakkan potensi besar UMKM dan tingkatkan kompetensi SDM pertanian, khususnya para petani milenial di seluruh pelosok negeri, saya menyebutnya Mujahid Pertanian," ujarnya.

Sebab, peluang ekspor produk Indonesia di beberapa negara masih sangat terbuka lebar serta belum dimanfaatkan dengan baik.

"Pada lawatan saya ke Uzbekistan pada Juni lalu, para pebisnis di sana menyampaikan, adanya permintaan tinggi untuk produk makanan-minuman halal, termasuk buah-buahan dari Indonesia. Peluang-peluang seperti ini, saya kira harus bisa ditangkap," katanya.

Untuk mendukung peluang tersebut, Kiai Ma'ruf menilai perlunya kreatif dan inovasi untuk mempermudah dan mempersingkat proses izin ekspor pertanian. Sehingga ekspor produk pertanian Indonesia semakin meningkat, baik volume maupun nilai rupiahnya. 

"Tentu dengan tetap mengutamakan keamanan pasokan dan stabilitas harga komoditas di dalam negeri. Dorong tiap daerah agar terus mengembangkan produk unggulan berkualitas ekspor, menumbuhkan eksportir baru, dan menambah mitra dagang luar negeri, melalui kerja sama bilateral dengan dibantu perwakilan RI," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement