Senin 20 Oct 2025 16:02 WIB

IPC TPK Catat Pertumbuhan Kinerja 15,1 Persen pada Kuartal III 2025

Anak usaha Pelindo ini sukses memperkuat efisiensi dan arus petikemas domestik.

Ilustrasi bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok.
Foto: Dok Republika
Ilustrasi bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kinerja IPC Terminal Petikemas (IPC TPK) terus menunjukkan tren positif. Anak usaha Pelindo Terminal Petikemas ini berhasil menutup kuartal III 2025 dengan pertumbuhan operasi mencapai 15,1 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (September 2024).

Pada September 2025, IPC TPK mencatat kinerja operasi sebesar 304.358 TEUs, meningkat dibandingkan September 2024 sebesar 264.262 TEUs. Pertumbuhan ini menegaskan bahwa arus petikemas yang ditangani IPC TPK terus meningkat secara konsisten dari tahun ke tahun.

Baca Juga

“Peningkatan signifikan kinerja operasional IPC TPK adalah bukti nyata dari transformasi berkelanjutan dan konsistensi seluruh insan IPC TPK dalam memberikan layanan terbaik. Capaian ini tidak lepas dari kepercayaan para pengguna jasa yang terus memilih dan mempercayakan layanan kami,” ujar Pramestie Wulandary, Corporate Secretary IPC TPK, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (20/10/2025).

Selama Januari hingga September 2025, IPC TPK membukukan total kinerja operasi 2.621.101 TEUs, naik 13,95 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 2.300.306 TEUs. Lonjakan ini terutama didorong oleh pertumbuhan arus petikemas domestik yang menjadi pilar penting dalam rantai pasok logistik nasional.

Pertumbuhan signifikan terjadi di beberapa area operasi, antara lain peningkatan layanan ad hoc dan efisiensi terminal di IPC TPK Tanjung Priok; pertumbuhan volume petikemas dari major shipping line di IPC TPK Pontianak; pengalihan muatan komoditas karet dari Belawan di IPC TPK Palembang; serta peningkatan ekspor komoditas rubber, perlite, dan pakan ternak di IPC TPK Teluk Bayur. Selain itu, meningkat pula ekspor kopi, karet, dan fresh banana, serta impor animal feed supplement dan corn gluten meal di IPC TPK Panjang.

Momentum positif juga diperkuat oleh kegiatan ekspor baru. Pada September 2025, IPC TPK melayani layanan ad hoc internasional dengan tujuan akhir Vietnam. Kapal MV Alvan yang berlabuh di Terminal Operasi 3 Pelabuhan Tanjung Priok menjadi bagian dari kolaborasi dengan HDAS Co melalui agen Karana Line. Inisiatif ini diharapkan dapat mempererat hubungan perdagangan Indonesia–Vietnam serta membuka peluang ekspor baru di kawasan ASEAN.

Capaian positif IPC TPK sejalan dengan tren pertumbuhan perdagangan nasional. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) hingga Agustus 2025, nilai ekspor Indonesia mencapai 185,13 miliar dolar AS, tumbuh 7,72 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara nilai impor tercatat 155,99 miliar dolar AS, naik 2,05 persen year-on-year, dengan komposisi terbesar pada bahan baku dan barang modal. Kondisi ini menandakan aktivitas industri dalam negeri tetap ekspansif. Dengan capaian tersebut, Indonesia membukukan surplus neraca perdagangan sebesar 29,14 miliar dolar AS sepanjang Januari–Agustus 2025. Data ini menunjukkan bahwa sektor logistik dan pelabuhan memiliki peran penting dalam menjaga laju distribusi ekspor nasional.

“Menjelang akhir 2025, kami menargetkan IPC TPK terus mencatat kinerja positif dengan memperkuat efisiensi operasional, memperluas layanan digital, membangun sinergi dengan para pengguna jasa, dan penguatan SDM agar siap menghadapi tantangan industri logistik ke depan. Kami ingin memastikan IPC TPK tidak hanya tumbuh, tetapi juga berkelanjutan,” tutur Pramestie.

Melalui kinerja yang terus tumbuh dan inovasi berkelanjutan, IPC TPK berkomitmen memperkuat peran strategisnya sebagai penggerak utama logistik nasional dan mitra andal dalam ekosistem maritim Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement