Sabtu 05 Aug 2023 10:00 WIB

LPEM UI: Indonesia Masih Jadi Negara yang Diminati Investor Asing

Pada kuartal II 2023, sebesar 53,3 persen investasi berasal berasal modal asing.

Rep: Novita Intan/ Red: Fuji Pratiwi
Investasi di Kawasan Industri (ilustrasi).
Foto: https://www.batangindustrialpark.com/
Investasi di Kawasan Industri (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Penyelidikan Ekonomi & Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) menyebut Indonesia masih menjadi negara yang diminati investor asing. Berdasarkan risetnya, lima negara investor utama ke Indonesia yaitu Singapura (3,4 miliar dolar AS), China (2,6 miliar dolar AS), Hong Kong (2,0 miliar dolar AS), Jepang (1,0 miliar dolar AS), dan Amerika Serikat (0,8 miliar dolar AS).

Ekonom LPEM FEB UI Teuku Riefky mengatakan, potensi tersebut merupakan tanda yang menjanjikan bagi bidang investasi sekaligus peluang bagi pemerintah Indonesia untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi pada 2023.

Baca Juga

Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi investasi sebesar Rp 349,8 triliun pada kuartal II 2023. Dari nilai tersebut, sebesar 46,7 persen di antaranya berasal dari penanaman modal dalam negeri sebesar Rp 163,5 triliun. Sementara 53,3 persen lainnya atau Rp 186,3 triliun berasal dari penanaman modal asing.

"Pencapaian PMA yang melampaui PMDN menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan dunia usaha di Indonesia cukup baik," ujar Riefky dalam laporan Indonesia Economic Outlook Q3-2023, baru-baru ini.

Menurutnya optimisme terhadap bidang investasi juga tercermin pada kinerja kuartal II 2023 yang menunjukkan perkembangan positif. Adapun hal yang paling menarik minat investor di antaranya transportasi, pergudangan, dan telekomunikasi.

"Ketiga sektor tersebut merupakan penyumbang terbesar realisasi investasi pada kuartal II 2023, dengan nilai investasi mencapai Rp 43 triliun," ucapnya.

Kemudian, kontributor investasi tertinggi berikutnya adalah industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya sebesar Rp 42,4 triliun; pertambangan sebesar Rp 37,9 triliun; dan kawasan industri dan perkantoran sebesar Rp 30,4 triliun.

Secara menyeluruh, industri manufaktur menyumbang 47,9 persen dari total realisasi investasi pada kuartal II 2023. Antara 2022 hingga kuartal kedua tahun 2023, sektor industri manufaktur secara konsisten menduduki peringkat teratas sebagai salah satu sektor penyumbang investasi terbesar di Indonesia.

Jika ditinjau berdasarkan wilayah, realisasi investasi di luar Jawa sebesar Rp 182,0 triliun atau 52,0 persen dari total realisasi pada kuartal II 2023. Sedangkan realisasi di Jawa sebesar Rp 167,8 triliun atau 48,0 persen dari total realisasi.

Tiga lokasi investasi teratas pada kuartal II 2023 meliputi Jawa Barat (Rp 53,7 triliun), DKI Jakarta (Rp 43,0 triliun), dan Jawa Timur (Rp 31,1 triliun).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement