REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BNP Paribas AM optimistis dapat membukukan peningkatan dana kelolaan atau Asset Under Management (AUM). Sepanjang 2023, BNP Paribas AM menargetkan dana kelolaan dapat tumbuh 10 persen.

Direktur BNP Paribas AM Maya Kamdani mengatakan, per Juni 2023, dana kelolaan perusahaan sudah mencapai Rp 34,7 triliun. "Kami berharap bisa tumbuh 10 persen dibanding tahun lalu yang mencapai Rp 32 triliun," kata Maya, Rabu (2/8/2023).

Menurut Maya, jumlah dana kelolaan BNP Paribas AM dikontribusi oleh produk reksa dana dari kelas aset saham dengan komposisi mencapai sekitar 50 persen. Kemudian, sisanya disumbang oleh reksa dana pendapatan tetap dan pasar uang. 

Untuk mencapai target pertumbuhan dana kelolaan, BNP Paribas AM gencar memasarkan produk reksa dana berbasis prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Hal tersebut sejalan dengan meningkatnya tren investasi ESG. 

Hingga semester pertama tahun ini, BNP Paribas AM telah mengelola dana dari produk reksa dana ESG sebesar Rp 6,6 triliun. Dengan berbagai kemitraan, BNP Paribas AM optimistis produk reksa dana berbasis ESG mampu mendongrak jumlah dana kelolaan secara keseluruhan. 

"Sekarang porsi reksa dana berbasis ESG baru mencapai 17 persen dari total dana kelolaan BNP Paribas AM, kami berupaya untuk meningkatkan porsinya," kata Maya.

Belum lama ini, BNP Paribas AM merilis produk reksa dana berbasis ESG yaitu BNP Paribas Indonesia ESG Equity. Untuk memasarkan produk tersebut, BNP Paribas AM berkolaborasi dengan sejumlah perusahaan, salah satunya Bank DBS Indonesia. 

"Dari kerja sama dengan Bank DBS Indonesia ini kami menargetkan dana kelolaan reksa dana berbasis ESG tumbuh Rp 100 miliar sampai akhir tahun ini," jelas Maya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika