Senin 24 Jul 2023 22:30 WIB

KCIC Minta Masyarakat tak Main Layangan di Sekitar Jalur Kereta Cepat

Karena benang dan layangannya berpotensi mengganggu kelistrikan KA Cepat.

Rangkaian Electric Multiple Unit (EMU) Kereta Cepat Jakarta Bandung di area Depo Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (22/6/2023).
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Rangkaian Electric Multiple Unit (EMU) Kereta Cepat Jakarta Bandung di area Depo Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (22/6/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak dilakukan pengujian KA Cepat relasi Jakarta-Bandung, telah terjadi beberapa kali insiden benda asing tergantung pada jaringan listrik aliran atas (LAA), terutama di area antara Stasiun Padalarang hingga Stasiun Tegalluar.

Di antara kedua stasiun, banyak masyarakat yang bermain layang-layang di dekat jalur kereta api cepat. Akibatnya, terdapat sejumlah kejadian layang-layang terjebak pada LAA yang mengganggu proses pengujian. 

Baca Juga

General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa mengatakan, sebagai upaya pencegahan maka sosialisasi agar jalur tetap steril terus KCIC lakukan. Masyarakat diimbau tidak melakukan sejumlah hal yang berpotensi membahayakan keselamatan dan keamanan bersama, seperti salah satunya bermain layang-layang.

"Karena benang dan layangannya berpotensi mengganggu kelistrikan jika tersangkut pada bagian jaringan LAA," kata Eva melalui keterangan tulis.

Pada kasus ringan, jika terjadi gangguan dari benda asing pantograf dapat rusak dan KA Cepat berhenti. Pada kasus yang lebih serius, dapat menyebabkan putusnya kabel LAA dan pemadaman listrik sehingga mengganggu keseluruhan operasional perjalanan KA Cepat. 

"Kami juga meminta masyarakat tidak masuk ke jalur KA Cepat dengan melewati pagar pembatas karena sangat berbahaya," ujar Eva.

Sosialisasi dilakukan dalam berbagai cara mulai dari secara langsung mendatangi area pemukiman warga. Juga memasang materi sosialisasi berupa poster ataupun spanduk terkait sejumlah hal yang dapat membahayakan perjalanan KA Cepat dan masyarakat. 

Melalui koordinasi dengan TNI Polri sosialisasi juga dilakukan untuk mewujudkan keselamatan dan keamanan bersama. Sekitar 500 personil TNI Polri turut membantu melakukan sosialisasi kepada masyarakat di sejumlah wilayah.

KCIC sangat mengapresiasi kolaborasi dari TNI Polri yang telah ikut serta berupaya memberikan pemahaman ke seluruh lapisan masyarakat. "Melalui sosialisasi yang dilakukan, diharapkan seluruh masyarakat dapat ikut berperan aktif dalam menjaga keselamatan dirinya maupun orang lain di sekitar jalur KA Cepat," kata Eva.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement