REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Foxconn Taiwan telah menarik diri dari usaha patungan semikonduktor senilai 19,5 miliar dolar AS dengan konglomerat India, Vedanta. Pengumuman pada Senin (10/7/2023) itu menjadi kemunduran terhadap rencana pembuatan chip Perdana Menteri Narendra Modi untuk India.
Pembuat elektronik kontrak terbesar di dunia menandatangani perjanjian dengan Vedanta pada tahun lalu untuk mendirikan semikonduktor dan menampilkan pabrik produksi di negara bagian asal Modi, Gujarat.
"Foxconn telah memutuskan tidak akan melanjutkan usaha patungan dengan Vedanta," kata pernyataan Foxconn tanpa menjelaskan alasannya.
Perusahaan mengatakan telah bekerja dengan Vedanta selama lebih dari setahun untuk mewujudkan ide semikonduktor yang hebat menjadi kenyataan. Akan tetapi mereka telah memutuskan untuk mengakhiri usaha patungan tersebut dan akan menghapus namanya dari entitas yang sekarang dimiliki sepenuhnya oleh Vedanta.
Vedanta mengatakan berkomitmen penuh untuk proyek semikonduktornya dan telah menjajarkan mitra lain untuk mendirikan pabrik pengecoran pertama di India. "Vedanta telah menggandakan upayanya untuk memenuhi visi Modi," tambahnya dalam sebuah pernyataan.
Sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kekhawatiran tentang penundaan persetujuan insentif oleh pemerintah India telah berkontribusi pada keputusan Foxconn untuk menarik diri dari usaha tersebut. New Delhi juga mengajukan beberapa pertanyaan tentang perkiraan biaya yang diberikan untuk meminta insentif dari pemerintah, tambah sumber itu.
Modi telah menjadikan pembuatan chip sebagai prioritas utama untuk strategi ekonomi India dalam mengejar era baru dalam manufaktur elektronik. Langkah Foxconn merupakan pukulan terhadap ambisinya untuk memikat investor asing untuk membuat chip secara lokal untuk pertama kalinya.
“Kesepakatan yang gagal ini jelas merupakan kemunduran untuk dorongan 'Make in India',” kata Neil Shah, Wakil Presiden Riset di Counterpoint.
Ia menambahkan bahwa hal itu juga tidak mencerminkan Vedanta dengan baik dan menaikkan keraguan bagi perusahaan lain.
(India mengharapkan pasar semikonduktornya bernilai....)