REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden AS Donald Trump pada Ahad (13/4/2025) menegaskan kembali pesan terbaru pemerintahannya bahwa pengecualian telepon pintar dan komputer dari tarif timbal baliknya terhadap China akan berlangsung singkat. Ia menjanjikan penyelidikan perdagangan keamanan nasional terhadap sektor semikonduktor.
"Barang-barang elektronik tersebut hanya akan dipindahkan ke 'kelompok' tarif yang berbeda," kata Trump dalam sebuah unggahan di media sosial.
"Kami akan mencermati Semikonduktor dan seluruh rantai pasokan elektronik dalam Investigasi Tarif Keamanan Nasional yang akan datang," tambahnya.
Gedung Putih telah mengumumkan pengecualian dari tarif timbal balik yang tinggi pada Jumat (11/4/2025).
Menteri perdagangan Trump, Howard Lutnick, sebelumnya mengatakan bahwa produk teknologi penting dari China akan menghadapi bea baru yang terpisah bersama dengan semikonduktor dalam dua bulan ke depan. Pengecualian yang diumumkan pada hari Jumat dipandang sebagai terobosan besar bagi perusahaan teknologi seperti Apple dan Dell Technologies yang mengandalkan impor dari China.
Pernyataan Trump yang bolak-balik tentang tarif minggu lalu memicu perubahan paling liar di Wall Street sejak pandemi COVID tahun 2020. Indeks acuan Standard & Poor's 500 turun lebih dari 10 persen sejak Trump menjabat pada 20 Januari.