REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — China menargetkan peningkatan produksi prosesor Kecerdasan Buatan (AI) hingga tiga kali lipat pada 2026, menurut laporan Financial Times, Rabu (27/8/2025). Sebuah pabrik yang berfokus pada produksi chip AI buatan Huawei diperkirakan mulai beroperasi akhir tahun ini.
Dua fasilitas tambahan dijadwalkan menyusul pada tahun depan, demikian disebutkan dalam laporan yang mengutip sumber terkait.
Jika beroperasi dengan kapasitas penuh, gabungan produksi dari tiga pabrik baru itu diperkirakan dapat melampaui total output lini produksi sejenis milik Semiconductor Manufacturing International Corporation (SMIC), produsen chip terbesar di China.
SMIC sendiri berencana menggandakan kapasitas produksinya tahun depan untuk chip berukuran 7 nanometer, jenis chip paling canggih yang diproduksi massal di China saat ini, dengan Huawei sebagai pelanggan utamanya.
Jika produksi SMIC meningkat dua kali lipat, perusahaan chip lokal lain seperti Cambricon, MetaX, dan Biren juga akan mendapatkan alokasi kapasitas yang lebih besar.
Sejumlah perusahaan China tengah berlomba mengembangkan chip AI generasi berikutnya yang kompatibel dengan standar yang dipromosikan DeepSeek, start-up AI terkemuka di negara itu.
Perusahaan ini didukung oleh perusahan investasi High-Flyer dan meluncurkan model bahasa besar DeepSeek-R1 pada 20 Januari lalu.
Semikonduktor masih menjadi isu panas dalam persaingan antara Beijing dan Washington.
“Produksi domestik tidak akan lagi menjadi persoalan, terutama dengan kapasitas baru yang segera beroperasi tahun depan,” kata seorang eksekutif produsen chip China yang tidak disebutkan namanya dalam laporan tersebut.
“Jika kami berhasil mengembangkan dan mengoptimalkan chip buatan China untuk melatih dan menjalankan model AI di dalam ekosistem yang terus berkembang, suatu hari nanti pergeseran ini akan dikenang sebagai momen DeepSeek yang lebih besar,” tambah eksekutif itu, seraya menekankan bahwa langkah itu dapat menutup kesenjangan kemampuan perangkat keras yang masih tertinggal.
DeepSeek pekan lalu juga merilis model V3.1, yang telah dioptimalkan untuk chip buatan China. Model baru perusahaan rintisan China tersebut sekarang akan menggunakan format data jenis FP8.