Selasa 20 Jun 2023 22:51 WIB

Holding BUMN Pangan Kebut Penyaluran Bantuan Pangan Stunting

ID Food mempercepat penyaluran bantuan pangan pemerintah untuk tangani stunting.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Direktur Utama Holding Pangan ID Food, Frans Marganda Tambunan.
Foto: Dok. Humas ID Food
Direktur Utama Holding Pangan ID Food, Frans Marganda Tambunan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Holding BUMN Pangan ID Food terus mempercepat penyaluran bantuan pangan pemerintah untuk penanganan stunting. Hingga pekan kedua Juni 2023, penyaluran sudah mencapai 100 persen pada empat wilayah yang menjadi target penyaluran yakni Jawa Tengah, Banten, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Sementara untuk Sumatra Utara, realisasi penyalurannya mendekati 100 persen.

Direktur Utama ID Food Frans Marganda Tambunan mengatakan, tingkat penyaluran terus meningkat. Data per 20 Juni 2023, Bantuan Pangan Pemerintah untuk Penanganan Stunting sudah tersalurkan ke tujuh wilayah penyaluran dengan angka penyaluran mencapai 1.354.235 Keluarga Risiko Stunting (KRS). Jumlah itu mencapai 93,6 persen dari target. 

Baca Juga

“Hingga pekan ketiga Juni 2023, angka penyaluran penyaluran sudah mencapai 1.354.235 Keluarga Risiko Stunting (KRS) atau 93,6 persen dan sudah empat provinsi yang angka penyalurannya menembus 100 persen yakni Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten dan Jawa Timur,” ujar Frans dalam keterangannya, Selasa (20/6/2023).

Dia memerinci, angka realisasi wilayah Banten sebanyak 64.706 KRS (100 persen), Jawa Barat 410.691 KRS (100 persen), Jawa Tengah 322.497 KRS (100 persen), Jawa Timur 374.774 KRS (100 persen), Sumatra Utara 138.289 KRS (99,2 persen), Nusa Tenggara Timur 38.144 (33,6 persen), dan Sulawesi Barat 5134 KRS (25,2 persen) 

“Ke depan kami akan mengejar realisasi distribusi di tiga provinsi lainnya sesuai jumlah KRS dan tenggat waktu yang ditetapkan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas). ID Food merasa terhormat mendapat kepercayaan dari pemerintah melalui Bapanas untuk menjalankan program bantuan pangan pemerintah untuk penanggulangan stunting ini,” kata Frans.

ID Food, lanjut Frans, akan melaksanakan penugasan tersebut dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu, ID Food melalui PT Berdikari dan PT Rajawali Nusindo berkomitmen penuh terhadap penyediaan produk berkualitas yang memenuhi standar aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH) bekerja sama dengan peternak rakyat.

Selain itu, dalam penyediaan bantuan pangan ini ID Food bekerja sama dengan mitra peternak lokal yang sebelumnya telah dilakukan pengecekan melalui kualifikasi dan rekomendasi untuk memastikan sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Badan Pangan Nasional.

“Singkatnya melalui program bantuan pangan stunting ini, ID Food group ikut membantu pemberdayaan peternak ayam lokal,” kata dia. 

Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi merespons positif penyaluran bantuan telur dan daging ayam batch pertama yang sudah hampir terealisasi 100 persen. Namun demikian, ia meminta agar segera dilakukan persiapan untuk penyaluran batch selanjutnya sehingga program pengentasan stunting terus berjalan berkelanjutan.

“Kita juga sudah menyampaikan agar pelaksanaan program bantuan pangan untuk mengurangi stunting ini bisa diperpanjang tidak hanya sampai 3 bulan saja, mengingat program ini sangat dirasakan masyarakat dan para peternak,” ujarnya.

Untuk meningkatkan gerakan penurunan stunting, Arief mengaku, NFA siap menjalin kolaborasi dengan kementerian/lembaga terkait serta pemda guna mengoptimalisasi dan mengintegrasikan program-program strategis penurunan stunting yang telah dipersiapkan.

“Melalui kolaborasi yang baik diharapkan program stunting yang sudah disiapkan NFA bisa sinergis dan semakin meningkatkan intensitas gerakan penurunan stunting secara nasional,” katanya. 

Ia menambahkan, penyaluran bantuan pangan telur dan daging ayam yang masih berjalan ini juga paralel dengan upaya menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Adha yang jatuh pada pekan depan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement