Selasa 20 Jun 2023 21:58 WIB

Sugar Co Gandeng LPDB KUKM untuk Pembiayaan Dana Bergulir

Kerja sama untuk fasilitasi pendanaan petani tebu melalui koperasi yang dibiayai LPDB

Rep: Novita Intan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) bekerja sama dengan PT Sinergi Gula Nusantara atau yang dikenal dengan Sugar Co, terkait penyaluran pinjaman atau pembiayaan dana bergulir.
Foto: dok LPDB
Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) bekerja sama dengan PT Sinergi Gula Nusantara atau yang dikenal dengan Sugar Co, terkait penyaluran pinjaman atau pembiayaan dana bergulir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) bekerja sama dengan PT Sinergi Gula Nusantara atau yang dikenal dengan Sugar Co, terkait penyaluran pinjaman atau pembiayaan dana bergulir. Adapun kerja sama ini dalam rangka mendukung program ketahanan pangan komoditi gula.

Sugar Co merupakan Sub Holding Komoditi Gula PTPN III (Persero) Holding Perkebunan yang ditugaskan untuk mengelola seluruh pabrik gula milik PTPN Group di Indonesia.

Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo mengatakan kerja sama ini, LPDB-KUMKM sebagai lembaga yang menyalurkan pinjaman maupun pembiayaan kepada koperasi, pihaknya berpeluang besar untuk memberikan dukungan kepada para  koperasi-koperasi dengan anggota petani tebu di bawah kemitraan Sinergi Gula Nusantara.

"Kehadiran LPDB-KUMKM dapat memenuhi kebutuhan modal menanam tebu petani Sinergi Gula Nusantara sehingga mampu mengakselerasi kemandirian gula nasional," ujarnya dalam keterangan tulis, Selasa (20/6/2023).

Selain itu, Supomo berharap, pola kerja sama LPDB-KUMKM dengan Sinergi Gula Nusantara dalam pembiayaan kepada koperasi-koperasi akan ditindaklanjuti dalam bentuk perjanjian kerja sama yang akan mengatur hak dan kewajiban masing-masing pihak, sehingga Penyaluran Pinjaman atau Pembiayaan Dana Bergulir dalam Rangka Mendukung Program lKetahanan Pangan Komodita Gula khususnya dapat dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

"Kegiatan ini dapat menjadi salah satu strategi LPDB-KUMKM mencapai target penyaluran sebesar Rp 1,8 triliun, khususnya penyaluran kepada koperasi sektor riil," ucapnya.

Menurut Supomo, pertumbuhan penyaluran dana bergulir dari tahun ke tahun kepada koperasi sektor riil semakin meningkat dan semakin besar porsinya. 

"Sebab hal ini seiring dengan program ketahanan pangan dari pemerintah, dan memiliki dampak ekonomi seperti ketersediaan lapangan kerja, pengentasan kemiskinan, karena menjadi sektor yang bersentuhan langsung dengan masyarakat seperti pertanian, perikanan dan perkebunan," ucapnya.

Fasilitasi pendanaan petani tebu

Sementara itu, Direktur Utama Sinergi Gula Nusantara Aris Toharisman menambahkan kerja sama ini dilaksanakan dalam rangka memberikan fasilitasi pendanaan petani tebu melalui koperasi yang dibiayai oleh LPDB-KUMKM.

"MoU ini akan kami implementasikan dalam bentuk kerja sama yang lebih konkret, kami menyambut baik ini karena tentu saja kelancaran pendanaan petani tebu akan sangat berdampak kepada  SGN, oleh karena itu kami juga berkewajiban memberikan dukungan penuh agar proses-proses terkait dengan pinjaman kepada kelompok tani ini akan berjalan lancar," ucapnya.

Menurutnya, saat ini Sinergi Gula Nusantara memiliki infrastruktur untuk  memonitor perkembangan kemajuan pekerjaan ditingkatkan petani atau manajemen tanam komoditi tebu.

"Seperti pemantauan sampai sejauh mana, luasannya berapa, varietas apa yang ditanam, kapan ditanamnya, pupuknya apa, dan kapan harus ditebang. Itu semua termonitor SGN dengan sistem e-farming jadi pada saat nanti LPDB-KUMKM memberikan pinjaman kepada petani tebu secara bertahap maka progres-progres kemajuan itu akan bisa terpantau oleh pihak LPDB-KUMKM dan  SGN sehingga ini akan memperkecil risiko kalau kredit itu tidak digunakan sebagaimana semestinya," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement