Senin 19 Jun 2023 18:32 WIB

Penjualan Real Estate Meningkat, Pendapatan PANI Melonjak 695 Persen

PANI membukukan pendapatan sebesar Rp 919 miliar atau tumbuh 695 persen.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Karyawan mengamati pergerakan saham di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (10/2/2023). PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) membukukan peningkatan pendapatan pada kuartal I 2023.
Foto: Republika/Prayogi.
Karyawan mengamati pergerakan saham di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (10/2/2023). PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) membukukan peningkatan pendapatan pada kuartal I 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) membukukan peningkatan pendapatan pada kuartal I 2023. Per Maret 2023, PANI membukukan pendapatan sebesar Rp 919 miliar atau tumbuh 695 persen jika dibandingkan kuartal I 2022.

Direktur Keuangan PANI Yohanes Edmond Budiman mengatakan peningkatan pendapatan ini didukung oleh penjualan real estate. Penjualan rumah tinggal dan tanah kaveling melonjak tajam hingga 36 kali lipat dari kuartal pertama sebelumnya. 

Baca Juga

"Perlu dijelaskan bahwa penjualan tersebut sebagian besar dikontribusikan oleh anak perusahaan PANI yang terletak di Pantai Indah Kapuk 2 (PIK2)," kata Edmond saat konferensi pers, Senin (19/6/2023).

PANI dapat menekan beban usaha sehingga turun sebesar 11 persen dari periode yang sama di 2022. Dengan pencapaian tersebut, PANI mampu membukukan laba bersih tahun berjalan tercatat Rp 446 miliar. Saat ini total asset PANI mencapai Rp 16,3 triliun, naik tiga persen dibandingkan Rp 15,9 triliun pada akhir 2022. 

Keberlanjutan usaha PANI ditunjang oleh total persediaan Rp 12,7 triliun yang terdiri dari tanah yang sedang dikembangkan Rp 4,7 triliun dan tanah yang belum dikembangkan Rp 5,6 triliun, serta persediaan lainnya seperti bangunan dalam tahap konstruksi sebesar Rp 2,3 triliun.

Kekuatan bank tanah dan ditambah lokasi yang sangat strategis dan terintegrasi dengan Jabodetabek yang mencakup total populasi sekitar 29 juta orang lebih, diyakini akan menciptakan pangsa pasar yang besar dan berkesinambungan.

Adapun total liabilitas di kuartal pertama 2023 sebesar Rp 8,5 triliun, rasio lancar sebesar 120 persen, rasio utang kotor terhadap ekuitas empat persen, rasio utang bersih terhadap ekuitas adalah posisi bebas utang, serta ratio utang terhadap EBITDA hanya seperlima.

"Kondisi ini menjelaskan total utang berbunga dapat diselesaikan menggunakan EBITDA dalam periode 2,5 bulan saja. Angka-angka rasio ini dapat menjelaskan bagaimana managemen sangat memperhatikan tata Kelola perusahaan yang baik dan berkelanjutan," ujar Edmond. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement