REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BNI Sekuritas akan membawa sejumlah perusahaan untuk melakukan penawaran umum saham perdana (IPO) pada 2023 dengan total aset mencapai 3 miliar dolar AS atau setara Rp 44,7 triliun (kurs Rp 14.900). Perusahaan yang akan IPO itu rata-rata memiliki aset di atas 200 juta dolar AS.
"Para calon emiten tersebut berasal dari berbagai sektor," kata Direktur Utama BNI Sekuritas Agung Prabowo melalui siaran pers, Kamis (15/6/2023).
Agung memerinci, BNI Sekuritas mendampingi beberapa calon emiten antara lain dari sektor pertambangan, ritel dan properti. Pada 2022, BNI Sekuritas berhasil mengantarkan beberapa perusahaan untuk IPO antara lain PT Tera Data Indonusa Tbk, Teladan Prima Agro Tbk, dan PT Mora Telematika Indonesia Tbk.
Sepanjang tahun lalu, BNI Sekuritas mencatatkan pertumbuhan revenue di bisnis Investment Banking hingga 87 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya. Investment Banking BNI Sekuritas membantu perusahaan-perusahaan dalam memperoleh pendanaan melalui ekuitas baik IPO maupun Rights Issue dengan jumlah emisi lebih dari Rp 18 triliun.
BNI Sekuritas menyediakan layanan lengkap, solusi, dan pendampingan yang mencakup penilaian valuasi, analisis pasar, serta strategi penawaran saham bagi setiap Nasabah korporasinya. Anak usaha PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk ini juga senantiasa memperluas akses perusahaan ke pasar modal.
BNI Sekuritas berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan serta membuka peluang investasi baru dan beragam. "Keberhasilan IPO sebuah perusahaan tidak hanya mencerminkan kualitas dan potensi pertumbuhan bisnis mereka, tetapi juga sebagai bentuk komitmen kami dalam mendukung perkembangan industri pasar modal dan Nasabah," kata Agung.