Selasa 30 May 2023 20:47 WIB

Tak Cukup Satu Presiden, Luhut: Kebijakan Pemerintah Harus Berlanjut

Menurut Luhut, butuh tiga sampai empat presiden sebelum Indonesia ke level tinggi.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Ahmad Fikri Noor
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan. Luhut menyatakan, untuk membuat Indonesia menjadi negara maju tidak cukup hanya dengan satu periode presiden.
Foto: AP/Achmad Ibrahim
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan. Luhut menyatakan, untuk membuat Indonesia menjadi negara maju tidak cukup hanya dengan satu periode presiden.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, untuk membuat Indonesia menjadi negara maju tidak cukup hanya dengan satu periode presiden. Menurutnya, butuh tiga sampai empat presiden sebelum Indonesia mencapai level tinggi.

"Tapi tentu harus fokus karena Tiongkok sampai proses (ke) sekarang ini butuh 40 sampai 50 tahun. Kita (sekarang) sudah pada level lumayan," ujarnya di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (30/5/2023).

Baca Juga

Menurutnya, keberhasilan kebijakan dan program pemerintah dapat ditempuh bila ada keberlangsungan serta keberlanjutan. Itu berarti, program pemerintah harus dapat dilanjutkan meski ada perubahan kepemimpinan negara.

Luhut pun menyinggung calon presiden yang banyak bicara soal perubahan. Sebaiknya, kata dia, presiden pada periode berikutnya jangan hanya bicara perubahan, tapi juga melanjutkan program atau kebijakan yang sudah ada. 

"Calon (presiden) yang datang saya minta juga, Anda jangan hanya bicara perubahan. Apa yang mau Anda ubah? Anda lanjutkan yang ada, perbaiki di sana-sini," tuturnya.

Menurutnya, jika para pemangku kepentingan kompak bekerja bagi Indonesia, maka negara ini bisa maju. Apalagi bila tidak saling menyalahkan.

"Tidak tuding-tudingan, kita fokus pada bidang kita. Kita bisa transform Indonesia to be better country. Target ini bisa tercapai kalau fokus pada kerja kita masing-masing," jelas Luhut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement