Senin 22 May 2023 21:24 WIB

Sepakati PTA dengan Iran, Indonesia Buka Peluang Impor Minyak Langsung

Selama ini perdagangan Indonesia-Iran baru produk turunan gas, belum minyak mentah.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Fuji Pratiwi
Bendera Iran. Indonesia dan Iran akan menyepakati Preferential Trade Agreement (PTA) pada Selasa (23/5/2023) esok. Dengan PTA ini, membuka peluang Indonesia bisa mendapatkan minyak mentah langsung dari Iran.
Foto: AP/Jin-Man Lee
Bendera Iran. Indonesia dan Iran akan menyepakati Preferential Trade Agreement (PTA) pada Selasa (23/5/2023) esok. Dengan PTA ini, membuka peluang Indonesia bisa mendapatkan minyak mentah langsung dari Iran.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia dan Iran akan menyepakati Preferential Trade Agreement (PTA) pada Selasa (23/5/2023) esok. Dengan PTA ini, membuka peluang Indonesia bisa mendapatkan minyak mentah langsung dari Iran.

Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono tak menampik saat ini seluruh negara membutuhkan pasokan minyak mentah menyusul adanya kebijakan OPEC+ dan persoalan geopolitik. Melalui PTA yang diteken Indonesia dan Iran membuka peluang Indonesia mendapatkan minyak mentah dari Iran.

Baca Juga

"Selama ini memang belum ada perdagangan minyak mentah. Namun, untuk produk turunan gas ada. Melalui kesepakatan ini kita membuka peluang untuk perdagangan minyak mentah," ujar Djatmiko dalam konferensi pers, Senin (22/5/2023).

Djatmiko juga menjelaskan selain dengan Iran pada pekan lalu Indonesia juga melakukan kesepakatan pengembangan kerja sama dagang dengan Mesir. Pembahasan peluang mendapatkan minyak mentah dari negara piramid ini juga dilakukan.

Data yang dihimpun Republika, Mesir pada Januari 2023 memproduksi minyak sebesar 556 ribu barel minyak mentah. Sedangkan Iran pada Januari mampu memproduksi minyak 2,5 juta barel minyak mentah, bahkan pada April 2023 produksi nasional Iran mencapai 2,6 juta barel.

Data dari Kementerian Perdagangan mencatat, Indonesia dan Mesir tak memiliki transaksi perdagangan dalam sektor igas, khususnya pada 2022. Sedangkan dengan Iran pada 2022 nilai perdagangan migas mencapai 2,5 juta dolar AS bahkan pada periode Januari Maret tahun ini sudah terealisasi 1,2 juta dolar AS.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement