Ahad 14 May 2023 23:03 WIB

Mendag Zulhas Pimpin Penandatanganan Nota Kesepahaman Perdagangan Indonesia-Mesir

Mesir menjadi gerbang perdagangan produk Indonesia ke negara sekitarnya.

Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan memimpin penandatanganan nota kesepahaman atau MoU Joint Trade Commitee (JTC) di Forum Bisnis Indonesia-Mesir yang berlangsung di Kairo, Mesir, pada Ahad (14/5/2023).
Foto: dok pribadi
Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan memimpin penandatanganan nota kesepahaman atau MoU Joint Trade Commitee (JTC) di Forum Bisnis Indonesia-Mesir yang berlangsung di Kairo, Mesir, pada Ahad (14/5/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan memimpin penandatanganan nota kesepahaman atau MoU Joint Trade Commitee (JTC) untuk meningkatkan kerja sama perdagangan antara Indonesia-Mesir. Penandatanganan nota kesepahaman ini dilakukan di Forum Bisnis Indonesia-Mesir yang berlangsung di Kairo, Mesir, pada Ahad (14/5/2023).

Mendag Zulkifli Hasan (Zulhas) menuturkan, peningkatan hubungan ekonomi antara Indonesia dan Mesir perlu didukung infrastruktur dan fasilitas lain. Salah satunya, memerkuat hubungan dagang melalui penandatanganan JTC.

Baca Juga

“Diharapkan dapat menjadi sarana untuk membahas peningkatan hubungan perdagangan ke arah perjanjian perdagangan yang lebih komprehensif seperti Perjanjian Perdagangan Preferensial (Preferential Trade Agreement/PTA) yang hasilnya dapat dimanfaatkan oleh pelaku bisnis dari kedua negara,” kata Mendag Zulhas dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Ahad (14/5/2023).

Mendag menambahkan, pada kesempatan tersebut turut dilakukan penandatanganan perjanjian imbal dagang antara Indonesia dan Mesir untuk produk kurma dan kopi. Selain itu juga penandatanganan Nota Kesepahaman antar-KADIN, business council, dan pelaku usaha kedua negara.

“Melalui mekanisme imbal dagang, kedua negara tetap dapat melakukan transaksi dagang yang saling menguntungkan, sekaligus memertahankan cadangan devisa masing-masing negara yang mungkin terimbas resesi ekonomi global,” tegas Mendag.

Menurut Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini, total perdagangan Indonesia-Mesir selama 2022 mencapai 1,57 miliar dolar AS. Pada periode Januari hingga Maret 2023 telah mencapai 432,8 juta dolar AS.

“Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, perdagangan kedua negara menunjukkan tren positif 11,21 persen. Dengan tren perdagangan itu diharapkan dalam lima tahun mendatang total perdagangan Indonesia-Mesir bisa mencapai 3 miliar dolar AS,” tutur dia.

Penandatanganan kerja sama imbal dagang ini terdiri atas satu kontrak imbal dagang yang dilakukan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PT PPI) selaku Badan Pelaksana (BP) imbal dagang Indonesia dengan Al Postan for General Import & Export sebagai BP imbal dagang Mesir. Kontrak imbal dagang antara PT PPI dan Al Postan for General Import & Export menghasilkan transaksi senilai 105 dolar AS.

Produk yang dipertukarkan yaitu kopi dari Indonesia dengan anggur dan/atau delima dari Mesir. Selain itu, pada Senin (15/5/2023) PT PPI juga akan melakukan penandatanganan satu nota kesepahaman dengan Al Sahl yang berperan sebagai badan pelaksana di Mesir.

Mendag Zulhas mengakui, Mesir memiliki prospek besar bagi pelaku usaha Indonesia. Sebab, Mesir menjadi gerbang perdagangan menuju negara-negara di sekitarnya. “Keberadaan jalur perdagangan Terusan Suez juga berperan menjadikan Mesir sebagai gerbang menuju negara-negara lain di kawasan Teluk, Afrika, dan Timur Tengah,” tegasnya.

Dalam kunjungannya ke Mesir, Mendag Zulhas dijadwalkan melakukan kunjungan kerja selama tiga hari sejak 14-16 Mei 2023. Salah satu agenda yang akan dilakukan Mendag Zulkifli Hasan ialah melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Perdagangan dan Industri Mesir guna membahas kelanjutan kerja sama kedua negara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement