Senin 15 May 2023 23:20 WIB

Dorong IKM Naik Kelas, Kemenperin Latih Produsen Minyak Kelapa

Kemenperin mendorong pengembangan potensi sumber daya daerah Sulawesi Utara.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Ahmad Fikri Noor
Pekerja menguliti kelapa. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berupaya membangun sektor industri manufaktur yang berdaya saing, mandiri, berdaulat, dan inklusif. Industri Kecil dan Menengah (IKM) menjadi salah satu fokus pengembangan mengingat peran pentingnya bagi perekonomian.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Pekerja menguliti kelapa. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berupaya membangun sektor industri manufaktur yang berdaya saing, mandiri, berdaulat, dan inklusif. Industri Kecil dan Menengah (IKM) menjadi salah satu fokus pengembangan mengingat peran pentingnya bagi perekonomian.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berupaya membangun sektor industri manufaktur yang berdaya saing, mandiri, berdaulat, dan inklusif. Industri Kecil dan Menengah (IKM) menjadi salah satu fokus pengembangan mengingat peran pentingnya bagi perekonomian.

Salah satu upaya kementerian mendukung IKM agar naik kelas yaitu melalui optimalisasi fasilitas yang tersedia pada berbagai balai industri. Baik tersedianya fasilitas fisik maupun bimbingan oleh tenaga ahli.

Baca Juga

“Kemenperin terus menjalankan program-program pembinaan dan pendampingan kepada IKM agar siap meningkatkan skala bisnisnya dan naik kelas. Salah satunya melalui pemanfaatan teknologi industri di balai-balai Kemenperin,” ujar Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin Doddy Rahadi di Jakarta, Senin (15/5/2023).

Lewat salah salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang berada di Sulawesi Utara, yakni Balai Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri (BSPJI) Manado, Kemenperin mendorong pengembangan potensi sumber daya daerah Sulawesi Utara. Salah satunya di Kota Bitung yang merupakan penghasil kelapa.

Doddy mengatakan, UPT BSKJI terus berkomitmen membangun industri, khususnya IKM yang mau berkembang. “Kami siap membantu IKM yang ingin mengoptimalkan teknologi pengolahan produknya. Kami didukung oleh personel yang kompeten dalam bidang tersebut,” ujarnya.

Doddy menuturkan, di Kota Bitung, tepatnya di Desa Sagerat, Kecamatan Matuari, terdapat Sentra IKM Kelapa Terpadu yang merupakan sentra pengolahan produk kelapa dan turunanya. Sentra ini merupakan tempat produksi untuk IKM kelapa dari daerah Bitung dan sekitarnya. Semua IKM yang berproduksi di sentra ini adalah produsen minyak kelapa dan Virgin Coconut Oil (VCO). 

“Saat ini terdapat sembilan rumah produksi VCO dan minyak kelapa yang dibangun di atas lahan seluas 9,675 Ha,” tuturnya.

Beberapa jenis produk olahan kelapa lainnya yang dihasilkan oleh IKM di Bitung antara lain minyak kelapa, sabun kelapa, arang tempurung kelapa, briket arang kelapa, gula kelapa, sirup kelapa dan kopra. Ada pula IKM yang menghasilkan produk turunan dari kelapa seperti kue dan keripik kelapa. Guna terus mendorong Sentra IKM Kelapa Terpadu tersebut naik kelas, BSPJI Manado Kemenperin berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Bitung dalam memberikan pelayanan jasa industri melalui perjanjian kerja sama. 

“Bitung memiliki banyak kelapa dan sudah dimanjakan dengan adanya pelabuhan yang berfasilitas lengkap. Saya sangat berharap setelah ini, produk hasil IKM asli Bitung bisa distandardisasi. Produk kelapa Bitung harus berdaya saing tinggi, baik di tingkat lokal, nasional bahkan internasional,” ujar Wali Kota Bitung Maurits Mantiri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement