Rabu 10 May 2023 16:31 WIB

ESDM Ungkap Penyebab Masih Minimnya Permohonan Konversi Motor Listrik

Saat ini baru satu bengkel yang melayani konversi motor listrik.

Teknisi merakit kit konversi motor listrik pada Vespa klasik di Elders Electrico Yogyakarta, Jumat (31/3/2023). Tren masyarakat melakukan konversi dari mesin bensin ke mesin listrik mulai naik. Harga kit konversi mesin listrik mulai dari Rp 14 juta hingga Rp 25 juta tergantung jenis kendaraan dan dayanya. Sedangkan untuk kecepatan bisa diatur menyesuaikan kemampuan baterai.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Teknisi merakit kit konversi motor listrik pada Vespa klasik di Elders Electrico Yogyakarta, Jumat (31/3/2023). Tren masyarakat melakukan konversi dari mesin bensin ke mesin listrik mulai naik. Harga kit konversi mesin listrik mulai dari Rp 14 juta hingga Rp 25 juta tergantung jenis kendaraan dan dayanya. Sedangkan untuk kecepatan bisa diatur menyesuaikan kemampuan baterai.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan penyebab masih minimnya permohonan dari masyarakat untuk melakukan konversi sepeda motor konvensional berbahan bakar fosil menjadi sepeda motor listrik. Saat ini baru satu bengkel yang melayani konversi motor listrik.

"Sekarang kan baru satu bengkel yang ditunjuk, itu sudah 163 yang daftar," ungkap Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdianaseusai menghadiri acara Powering Indonesia 2023 di Jakarta, Rabu (10/5/2023).

Baca Juga

Meskipun baru satu bengkel yang melayani, ia menyatakan hal tersebut membuktikan bahwa program konversi motor listrik berjalan sampai dengan saat ini. "Iya tetapi kan 163 juga ini dari satu bengkel yang mereka sudah membuktikan bahwa program ini berjalan dari satu bengkel pun sudah. Nanti akan ada bengkel-bengkel yang punya akses di daerah," ujar Dadan.

Ia mengatakan, satu bengkel yang telah melayani konversi tersebut berlokasi di Cipulir, Jakarta Selatan. Nantinya, akan ada tujuh bengkel lagi yang akan ditunjuk untuk mendukung target 50.000 unit pada 2023. Selain di Jakarta, bengkel-bengkel itu juga tersebar di beberapa daerah.

"Bengkelnya baru yang di Cipulir, yang lain itu kami ini kan mengelola APBN, administrasinya kan harus lengkap. Ini kelengkapan administrasi nanti Kementerian ESDM akan menunjuk bengkelnya. Hari ini Insya Allah akan ditunjuk ada tujuh (bengkel) jadi delapan (bengkel), yang di Bali juga ada," tuturnya.

Dari delapan bengkel tersebut ditargetkan dapat melakukan konversi motor listrik sebanyak 35 ribu unit."Kami sudah tanya kapasitasnya berapa, terus kami jumlah karena kami ada target 50 ribu, yang delapan ini sudah 35 ribu kapasitasnya. Mudah-mudahan kalau makin luas, mungkin masyarakat juga lihat kalau sekarang saya ada di Semarang kan bengkelnya belum ada mungkin belum daftar, kami akan sosialisasi," kata Dadan.

Sebelumnya, pemerintah resmi meluncurkan bantuan subsidi konversi motor listrik pada Selasa (4/4/2023). Dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 3 Tahun 2023, disebut target penerima bantuan pemerintah pada 2023 sebanyak 50.000 unit dan tahun depan 150.000 unit dengan besaran bantuan yang diberikan Rp7.000.000 per unit untuk motor konversi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement