Senin 08 May 2023 09:47 WIB

Menkop Perkuat Hilirisasi Produk Fashion dari Kulit Domba Garut

Penguatan itu melalui pembangunan factory sharing.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Ahmad Fikri Noor
Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki. Teten Masduki menyatakan, akan memperkuat hilirisasi produk fashion berbasis kulit domba asal Garut.
Foto: KemenkopUKM
Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki. Teten Masduki menyatakan, akan memperkuat hilirisasi produk fashion berbasis kulit domba asal Garut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyatakan, akan memperkuat hilirisasi produk fashion berbasis kulit domba asal Garut. Penguatan itu melalui pembangunan factory sharing atau rumah produksi bersama di Kabupaten Garut, Jawa Barat.

"Saya bersama desainer Poppy Dharsono dan Bupati Garut akan mengembangkan hilirisasi produk kulit asli Garut. Ini agar kualitas produknya jauh lebih baik," ujar Teten pada acara Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Garut Wisata Explore, seperti dilansir keterangan resmi, Senin (8/5/2023).

Baca Juga

Selain Rumah Produksi Bersama, Menkop pun merasa perlu membangun dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di dalamnya. Maka, kementerian nantinya menggandeng pihak lain, terutama para desainer berbagai produk kulit.

"Tujuannya agar SDM di sini semakin berkembang," ujar dia.

Keyakinannya terhadap pengembangan produk kulit asli Garut bukan tanpa alasan. Teten bahkan membandingkannya dengan merek ternama asal Italia yaitu Gucci yang sama-sama sudah berumur 100 tahun. Keduanya, kata dia, kala itu sama-sama diawali dengan memproduksi sadel kuda.

"Zaman kolonial, perajin kulit Garut juga sudah membuat sadel kuda, namun produk Italia mampu berkembang pesat hingga menjadi brand ternama dan mendunia. Sementara Garut baru sebatas produk jaket kulit, itu pun masih harus dibenahi," tuturnya.

Demi mendukung itu, Teten berharap Garut mengembangkan lebih banyak lagi kegiatan besar guna mempromosikan potensi unggulan daerahnya. Ia membandingkan dengan Banyuwangi yang memiliki 160 kegiatan dalam setahun, sehingga menjadikannya sebagai destinasi terbesar kedua setelah Bali yang dikunjungi wisatawan.

"Harus direncanakan matang agar ada event yang masuk kalender nasional, bahkan dunia. Lihat saja di Jember, mereka punya Jember Fashion Carnaval yang telah menjadi event kalender dunia," jelas dia.

Ia menyebutkan, Kabupaten Garut memiliki beberapa potensi wisata dan produk unggulan yang terkenal seperti wisata alam, komoditas jeruk Garut, dodol Garut, Batik Tulis Garutan, fashion dan kerajinan kulit Garut, hingga minyak akar wangi. Kabupaten itu pun memiliki keunggulan di sektor peternakan yaitu domba Garut.

Lewat pengembangan pariwisata Kabupaten Garut, sambungnya, secara otomatis bakal berdampak pada peningkatan usaha para pelaku UMKM yang ada di wilayah itu. "Para pelaku UMKM bisa mengembangkan kualitas oleh-oleh khas asal Garut, khususnya dodol dan produk kulit,“ ujar dia.

Contohnya Jepang, kata Teten, yang mampu mengemas oleh-oleh dari negara itu dengan konsep kado. Menurutnya, Jepang tidak sekadar menjual makanan dan kerajinan. Lebih dari itu, produk mereka memiliki kemasan yang bagus dan unik. 

Wakil Bupati Garut Helmi Budiman meyakini, pada tahun ini factory sharing produk kulit akan segera berdiri. Tujuannya yakni meningkatkan kualitas produk UMKM asal Garut, khususnya produk kulit.

"Event ini juga sebagai implementasi dari amanat Presiden Jokowi. Tujuannya untuk menumbuhkan perekonomian daerah, khususnya di sektor pariwisata dan UMKM," jelas Helmi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement