Selasa 18 Apr 2023 11:14 WIB

Pupuk Indonesia Dukung Hilirisasi Industri dan Ekonomi Hijau di Hannover Messe 2023

Indonesia sangat terbuka untuk investasi dan kerja sama dengan semua negara.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Kanselir Jerman Olaf Scholz, kanan, dan Joko Widodo, Presiden Indonesia, belajar tentang kompresor turbo berkecepatan tinggi di stan EBM Papst saat tur pembukaan pameran dagang industri Hannover Messe, di Hannover, Jerman, Senin, 17 April 2023 .
Foto: Moritz Frankenberg/dpa via AP
Kanselir Jerman Olaf Scholz, kanan, dan Joko Widodo, Presiden Indonesia, belajar tentang kompresor turbo berkecepatan tinggi di stan EBM Papst saat tur pembukaan pameran dagang industri Hannover Messe, di Hannover, Jerman, Senin, 17 April 2023 .

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pupuk Indonesia (Persero) mendukung upaya Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pengembangan hilirisasi industri dan ekonomi hijau. Hal tersebut disampaikan oleh Jokowi saat membuka pameran industri Hannover Messe 2023 di Jerman, Ahad (16/04/2023). 

Dalam sambutannya, Jokowi menyampaikan bahwa Indonesia sangat terbuka untuk investasi dan kerja sama dengan semua negara di Hannover Messe 2023. Pada kesempatan tersebut, Jokowi juga mengundang investor Jerman untuk ikut membangun ekonomi hijau di Indonesia. Karena Indonesia memiliki potensi yang besar, mulai dari sumber daya alam, bonus demografi, pasar besar, serta ekonomi yang terjaga. 

Baca Juga

Di tempat yang sama, Direktur Transformasi Bisnis Pupuk Indonesia, Panji Winanteya Ruky, mengungkapkan pihaknya juga terbuka terhadap peluang kerja sama dan investasi dari berbagai pihak. Karena Pupuk Indonesia grup saat ini juga tengah melakukan pengembangan produk petrokimia yang mengarah pada penurunan emisi karbon. 

“Pada ajang Hannover Messe 2023 kali ini kami membawa rencana pengembangan amonia bersih, yaitu blue ammonia dan green ammonia. Karena keduanya adalah salah satu sumber energi ramah lingkungan masa depan,” ujar Panji dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (18/4/2023).

Selain amonia bersih, lanjut Panji, Pupuk Indonesia juga akan mengembangkan kawasan industri hijau di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Lhokseumawe, Aceh. Dimana kawasan ini akan menjadi lokasi pengembangan amonia bersih, dengan memanfaatkan sumber energi baru dan terbarukan. Melalui amonia bersih, Pupuk Indonesia ingin menjadikan Indonesia sebagai hub dari pasar amonia dunia di masa depan.

Selain amonia bersih, Pupuk Indonesia grup juga melakukan pengembangan sejumlah produk petrokimia lainnya. Mulai dari soda ash, CO2 cair, methanol, dan sebagainya. Produk turunan dari industri pupuk ini dapat dimanfaatkan oleh industri lainnya, sekaligus mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor. 

“Pengembangan amonia bersih dan kawasan industri hijau ini sejalan dengan agenda dunia dalam menurunkan emisi karbon. Namun untuk mewujudkannya dibutuhkan investasi yang besar dan penguasaan teknologi dari berbagai pihak,” ucap Panji. 

Selain ekosistem energi hijau, lanjut Panji, Pupuk Indonesia juga memamerkan sepuluh inovasi digital terbaik di Hannover Messe 2023. Kesepuluh inovasi digital ini berasal dari tiga anak usaha Pupuk Indonesia, yaitu PT Pupuk Kalimantan Timur, PT Pusri Palembang, dan PT Petrokimia Gresik.

“Digitalisasi adalah bagian dari program transformasi bisnis Pupuk Indonesia grup. Digitalisasi ini kami terapkan pada bidang riset, pengadaan, produksi, distribusi, penjualan, hingga membangun talenta-talenta yang siap dengan era digital pada masa depan,” sambung Panji. 

Digitalisasi di Pupuk Indonesia grup, lanjut Panji, dilakukan dengan menerapkan berbagai teknologi mutakhir. Misalnya saja penggunaan robot, simulation, internet of things (IoT), cyber security, cloud computing, big data, virtual reality, data analytics, dan sebagainya. 

"Ekosistem digital ini telah terbukti menghasilkan proses bisnis yang jauh lebih efektif dan efisien. Hal ini terlihat melalui peningkatan EBITDA audited Pupuk Indonesia sebesar Rp 30,78 triliun atau 224 persen dari target Rp 13,74 triliun," kata Panji.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement