Jumat 31 Mar 2023 04:11 WIB

WIFI Catat Laba Melonjak 136 Persen Jadi Rp 58,4 Miliar pada 2022

Solusi Sinergi Digital catat pendapatan tumbuh 18 persen jadi Rp 461,2 miliar

PT Solusi Sinergi Digital Tbk Surge (WIFI) menggandeng China Huaxin Post and Telecom Technologies Co Ltd (Huaxin) terkait pemanfaatan keunggulan teknologi Huaxin dalam menyediakan layanan inovatif. Kolaborasi ini untuk memenuhi permintaan pelanggan secara sinergis dan membantu Surge meningkatkan pangsa pasarnya serta mendukung Surge dalam mengembangkan area bisnis baru.
Foto: dok istimewa
PT Solusi Sinergi Digital Tbk Surge (WIFI) menggandeng China Huaxin Post and Telecom Technologies Co Ltd (Huaxin) terkait pemanfaatan keunggulan teknologi Huaxin dalam menyediakan layanan inovatif. Kolaborasi ini untuk memenuhi permintaan pelanggan secara sinergis dan membantu Surge meningkatkan pangsa pasarnya serta mendukung Surge dalam mengembangkan area bisnis baru.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 58,4 miliar pada 2022. Adapun realisasi ini tumbuh 136 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 24,8 miliar.

CEO Surge, Hermansjah Haryono mengatakan pencapaian laba bersih sejalan dengan pendapatan tumbuh 18 persen dari Rp 390,9 miliar pada 2021 menjadi Rp 461,2 miliar pada 2022. 

“Kinerja positif ini tidak lepas dari beroperasinya bisnis konektivitas perusahaan secara utuh dan naiknya kontribusi kinerja periklanan pasca pandemi,” ujarnya dalam keterangan tulis, Kamis (30/3/2023).

Dari sisi aset, sepanjang 2022 tumbuh 57 persen menjadi Rp 1,4 triliun dibandingkan 2021 sebesar Rp 896,3 miliar. Ekuitas perusahaan meningkat 19 persen menjadi Rp 612,7 miliar dibandingkan dengan posisi ekuitas pada akhir 2021 sebesar Rp 515,9 miliar.

Solusi Sinergi Digital melalui anak usaha PT Integrasi Jaringan Ekosistem telah mengoperasikan jaringan serat optik sepanjang jalur kereta pulau Jawa sejak 2022. Saat Integrasi Jaringan Ekosistem telah membangun dan mengoperasikan 5.237 kilometer jaringan serat optik yang mengkombinasikan jalur kereta api, jalan tol, dan jalan raya dengan kapasitas 144 core serta maksimum kapasitas bandwidth hingga 64 Tbps. 

Ke depan perusahaan berharap dapat mengembangkan jaringan konektivitas di Indonesia, selain Pulau Jawa. Perusahaan juga optimis tren positif ini bisa terus dijaga pada tahun-tahun seiring dengan beroperasinya Java Backbone.

“Kami secara penuh serta pemanfaatan infrastruktur konektivitas untuk mengakselerasi dan mengandalkan lebih dari 500 Point of Presence serta 58 titik lokasi Edge Data Center, Content Delivery Network, serta Local Internet Exchange. Ke depan, kami akan berinovasi menghasilkan produk dan layanan digital yang dapat meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat Indonesia,” ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement