Senin 20 Mar 2023 11:56 WIB

Italia Dorong IMF Bantu Tunisia Guna Cegah Ketidakstabilan

Italia tak ingin terimbas gelombang imigran akibat krisis di Tunisia.

Bendera Italia. Italia mendorong Dana Moneter Internasional (IMF) untuk mengucurkan pinjaman 1,9 miliar dolar AS (Rp 29,19 triliun) kepada Tunisia karena tanpa dana tersebut dicemaskan Tunisia akan menjadi tidak stabil, kata Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani.
Bendera Italia. Italia mendorong Dana Moneter Internasional (IMF) untuk mengucurkan pinjaman 1,9 miliar dolar AS (Rp 29,19 triliun) kepada Tunisia karena tanpa dana tersebut dicemaskan Tunisia akan menjadi tidak stabil, kata Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani.

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Italia mendorong Dana Moneter Internasional (IMF) untuk mengucurkan pinjaman 1,9 miliar dolar AS (Rp 29,19 triliun) kepada Tunisia karena tanpa dana tersebut dicemaskan Tunisia akan menjadi tidak stabil, kata Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani.

"Saya menegaskan kembali perlunya IMF segera mengintervensi untuk kepentingan stabilisasi serta pertumbuhan dukungan ekonomi dan finansial Tunisia," kata Tajani kepada Reuters.

Baca Juga

Tajani mengemukakan, tanpa dana yang dibutuhkan, maka Tunisia dapat menjadi tidak stabil sehingga dapat melepaskan gelombang baru migran menuju Eropa. 

Pembicaraan tentang dana talangan Tunisia dengan IMF telah terhambat berbulan-bulan antara lain karena Amerika Serikat menuntut reformasi yang banyak dari Presiden Tunisia Kais Saied, sebelum dana dapat dikucurkan. Upaya untuk mengucurkan dana talangan itu telah terbentur oleh pergolakan politik Tunisia sejak Juli 2021 ketika Saied mencaplok sebagian besar kekuasaan dengan menutup parlemen dan berkuasa dengan menggunakan dekrit.

Saied tidak pernah mendukung secara terbuka perjanjian dengan IMF, sehingga membuat pendonor khawatir bahwa dia akhirnya akan mengubah reformasi setelah dana dikucurkan atau malah menyalahkan para pendonor atas setiap kesulitan ekonomi.

Meski demikian, Tajani telah berbicara dengan Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgina dan mendesaknya untuk memberikan fleksibilitas guna mencegah kemungkinan keruntuhan finansial di Tunisia. Menlu Italia juga telah membahas permasalahan ini dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken, dan mengangkat isu ini dengan paramitradi Slovenia dan Kroasia, pada Jumat, menjelang pertemuan Menlu Uni Eropa mendatang.

Menurut seorang pejabat Italia, Perdana MenteriGiorgia Meloni juga "terus berkomunikasi melalui telepon" untuk memperingatkan bahwa Italia dapat menghadapi "invasi migran" dalam beberapa bulan mendatang bila Tunisia tidak mendapatkan dana tersebut.

Italia pada 2023 hingga kini telah tercatat menerima sebanyak 20.046 migran melalui perahu, jumlah yang bila tidak dihentikan kemungkinan dapat mengalahkan jumlah tertinggi pada 2016, ketika sebanyak 181.436 orang mencapai dataran Italia melalui perahu kecil.

Berdasarkan data tidak resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sekitar 12.000 orang dari mereka yang mencapai Italia tahun ini berangkat dari Tunisia, dibandingkan dengan sekitar 1.300 orang pada periode yang sama pada 2022.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement